Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdul Jamil
dc.contributor.author17921072 Mohammad Hafid Arkan
dc.date.accessioned2021-06-10T01:05:09Z
dc.date.available2021-06-10T01:05:09Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/29091
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah Notaris dalam pembuatan akta harus selalu memenuhi keinginan penghadap dalam pmbuatan akta, kemudian menganalisa peran Notaris dalam pembuatan akta wasiat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dan menganalisa akibat hukum dari akta wasiat yang dibuat oleh Notaris yang bertentangan dengan sistem hukum yang berlaku (studi terhadap akta Notaris Nomor 12 Tanggal 27 Oktober 1984 tentang Wasiat). Penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris. Hasil penelitian menjelaskan bahwa tidak ada kewajiban bagi Notaris untuk memenuhi setiap keinginan penghadap tanpa terlebih dahulu Notaris memastikan apakah syarat-syarat formil maupun materiil dapat dipenuhi oleh penghadap, kemudian peran Notaris dalam pembuatan wasiat di hadapan seorang Notaris mengacu pada ketentuan Pasal 1 angka 1 UUJN, dan akibat hukum terhadap akta wasiat yang bersifat otentik yang dibuat oleh seorang Notaris yang melakukan perbuatan melawan hukum atas kelalaiannya dalam pembuata akta (isi) adalah hilangnya keotentikan akta tersebut dan menjadi akta di bawah tangan serta akta otentik tersebut dapat dibatalkan apabila pihak yang mendalilkan dapat membuktikannya dalam persidangan di pengadilan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectNotarisen_US
dc.subjectKewenangan Notarisen_US
dc.subjectAkibat Hukumen_US
dc.titlePeran Notaris dalam Membuat Akta Wasiat yang Bertentangan dengan Ketentuan Kompilasi Hukum Islam (Studi Akta Notaris Nomor 12 Tanggal 27 Oktober 1984 Tentang Wasiat)en_US
dc.Identifier.NIM17921072


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record