Show simple item record

dc.contributor.advisorMutia Dewi
dc.contributor.author15321148 Naci Asria Pelu
dc.date.accessioned2021-05-31T03:57:41Z
dc.date.available2021-05-31T03:57:41Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28794
dc.description.abstractPenelitian ini membahas tentang bagaimana pola komunikasi penyuluh BPP Kecamatan leihitu melalui penyebaran informasi dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Sebagai agen perubahan, diperlukan banyak kemampuan agar memungkinkan penyuluh dapat sukses merubah petaninya dalam hal pengetahuan, sikap dan juga perilaku salah satunya adalah dengan kemampuan berkomunikasi. Dengan kemampuan komunikasinya maka penyuluh pertanian dapat juga merubah pengetahuan, sikap dan juga perilaku petani pada masing – masing wilayahnya. Melalui pola komunikasi yang efektif dalam setiap kegiatan, penyuluh pertanian dapat memberikan informasi dan gagasannya terkait masalah pertanian yang dapat membantu petani menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dari pemaparan diatas ditemukan rumusan masalah sebagai berikut; bagaimana pola komunikasi penyuluh BPP Kecamatan Leihitu melalui penyebaran informasi dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan apa saja faktor yang memepngaruhi penyuluh dalam proses penyebaran informasi dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan teknik analisis data yang digunakan berupa observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola komunikasi menurut H.A.Widjaja dalam bukunya Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Ada empat pola komunikasi, yaitu; pola roda, pola rantai, pola lingkaran dan pola bintang. Hasil dari penelitian ini adalah dalam program penyuluhan rutin, pola yang terbentuk adalah pola komunikasi roda. Pola komunikasi roda terlihat pada saat penyuluh mendatangi langsung petani dilokasi pertaniannya dan kemudian memberikan materi dan kemudian memberikan kesempatan bagi petani untuk nertanya dan juga menyampaikan keluhan – keluhannya. Kemudian ada juga pola komunikasi ranntai. Pola komunikasi rantai ini terbentuk pada saat program penyuluhan daerah/pusat berlangsung. Pola komunikasi ini terebentuk karena dalam program ini, penyuluhannya disusun terstruktur mulai dari penentuan CPCL, BIMTEK, rembuk tani hingga evaluasi. Semuanya berjalan terstruktur dan dalam program ini terdapat sistem komando downward.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPola Komunikasien_US
dc.subjectPertanianen_US
dc.subjectPenyuluhanen_US
dc.titlePola Komunikasi Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Leihitu Melalui Penyebaran Informasi Dalam Upaya Meningkatkan Produksi Pertanianen_US
dc.Identifier.NIM15321148


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record