Show simple item record

dc.contributor.advisorMutia Dewi
dc.contributor.author16321062 Nisa Ainun Ikhrom
dc.date.accessioned2021-05-28T06:19:24Z
dc.date.available2021-05-28T06:19:24Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/28775
dc.description.abstractPenelitian ini membahas mengenai bagaimana pola komunikasi yang terbentuk dari partisipasi politik oleh ibu-ibu pengurus PDA ‘Aisyiyah Yogyakarta dan PC Muslimat NU Yogyakarta. Kedua organisasi ini merupakan organisasi yang berdiri untuk memajukan, mengembangkan, dan meningkatkan kualitas perempuan, di samping juga untuk meningkatkan kesejahteraan di lingkungan sosialnya. Lahirnya organisasi ini tidak lain adalah untuk memberdayakan perempuan serta menghapus segala bentuk ketimpangan sosial bagi perempuan. Dimana saat ini masih menjadi fenomena yang hangat untuk diperbincangkan. Selain untuk mengetahui struktur apa yang menjadi pola komunikasi PDA ‘Aisyiyah dan PC Muslimat NU. Tujuan penelitian ini juga untuk menganalisis faktor pendukung dan penghambat pola komunikasi kedua organisasi tersebut, serta seberapa efektif dalam memberikan pengaruh pada program kerja. Jenis penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam menjalankan penelitiannya, peneliti menggunakan metode analisis partisipatif, sehingga terlibat dalam setiap kegiatan rutin kedua organisasi ini. Dengan observasi partisipatif ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam hingga mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pola komunikasi yang terbentuk dari kegiatan ini ada tiga, yaitu pola komunikasi bintang, pola komunikasi roda dan pola komunikasi rantai. Dari beberapa pola yang telah berhasil ditemukan, ketiganya memiliki karakter masing-masing sesuai dengan program kerja yang dilakukan. Seperti pada saat melakukan Rapat Pimpinan Harian, Rapat Pleno dan Rapat Majelis yang menggunakan pola komunikasi bintang dikarenakan seluruh pengurus rapat memiliki kebebasan untuk menyampaikan pesan. Berikutnya adalah pola komunikasi rantai yang diidentifikasi dari program kerja yang diarahkan langsung oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah dan Muslimat NU dan juga dari Pemerintah Daerah setempat. Pola ini berjalan satu garis lurus sesuai dengan prosedur yang ada. Yang terakhir adalah pola komunikasi roda yang terbentuk dari pembekalan materi melalui sosialisasi/penyuluhan. Dalam pola ini terdapat satu komunikator yang menjadi pusat informasi. Kemudian komunikan hanya dapat memberikan tanggapan ke orang yang berada di pusat, dalam hal ini adalah komunikator.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPola Komunikasien_US
dc.subjectJaringan Kelompok Perempuanen_US
dc.subjectPartisipasi Politik Perempuanen_US
dc.title“Pola Komunikasi Jaringan Kelompok Perempuan dalam Peningkatan Partisipasi Politik di Yogyakarta”en_US
dc.Identifier.NIM16321062


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record