Analisis Perbandingan Nilai Ekonomis Bekisting Multiplek Dan Bekisting Tegofilm Pada Pelat Balok
Abstract
Perkermbangan dunia konstruksi terus meningkat, khususnya bidang teknologi bahan
konstruksi. Sebuah proyek konstruksi akan dikatakan berjalan baik apabila bisa mendapatkan
keuntungan besar namun tetap memperhatikan segala syarat dan ketentuan yang berlaku. Salah satu
sektor pekerjaan proyek yang memakan biaya cukup besar adalah pekerjaan bekisting. Karena
pekerjaan bekisting dilakukan berulang-ulang pada bangunan bertingkat maka akan membutuhkan
biaya yang besar. Pemilihan jenis material yang digunakan juga sangat berpengaruh pada biaya
pekerjaan bekisting, terutama untuk bekisting pelat dan balok yang memerlukan bekisting dengan
luasan yang besar.
Pada umumnya proyek gedung bertingkat menggunakan bekisting dengan material
multipleks biasa. Dewasa ini mulai berkembang triplek yang telah dilapisi dengan phenol film atau
yang lebih dikenal dengan tegofilm. Triplek jenis tegofilm memiliki lapisan yang memberikan
permukaan beton menjadi lebih halus dan juga bisa digunakan sebanyak 6 sampai 8 kali pemakaian.
Kekurangan nya adalah harga tegofilm yang terlampau mahal. Untuk mengetahui perbandingan
biaya antara multipleks dengan tegofilm dilakukan analisa perbandingan biaya kedua material
tersebut. Hasil perbandingan didapat dari analisa harga satuan dikalikan dengan luas daerah
pekerjaan bekisting pelat dan balok. Masing-masing material digunakan lebih dari satu kali,
sehingga perlu dihitung biaya penurunan setiap pemakaian yang menjadi faktor pembeda biaya
setiap pemakaian.
Hasil analisis perbandingan biaya bekisting pelat dan balok pada pembangunan Gedung
Kuliah Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia antara multiplek dan tegofilm
diperoleh hasil biaya bekisting dengan nominal biaya bekisting tegofilm sebesar Rp
2.002.026.582,60 dan multiplek sebesar Rp 2.074.447.105,22 dengan selisih biaya Rp
72.420.522,63. Kesimpulan nya yaitu penggunaan bekisting tegofilm lebih murah dan dapat
menghemat biaya sebesar 4% dibanding bekisting dengan menggunakan multiplek biasa.
Collections
- Civil Engineering [4205]