PERBANDINGAN KURVA KAPASITAS PADA GEDUNG BERTINGKAT DENGAN VARIASI DIMENSI KOLOM BERDASARKAN ANALISIS PUSHOVER
Abstract
Negara Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi jalur cincin api dunia. Terdapat empat lempeng tektonik dunia yang ada di Indonesia, yaitu lempeng Pasific, lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Fhilipine yang bertemu di kepulauan Maluku. Akibat dari banyaknya lempeng tektonik yang terdapat di Indonesia adalah seringnya terjadi gempa bumi baik pada intensitas kecil, sedang, maupun pada intensitas yang tinggi. Struktur bangunan gedung adalah yang paling banyak terkena dampak dari terjadinya gempa bumi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kurva kapasitas dari bangunan gedung yang dirancang dan untuk mengetahui sendi plastis struktur ketika terkena beban gempa.
Analisis struktur dilakukan pada 2 bangunan gedung. Gedung pertama memiliki tinggi 4 tingkat dengan tinggi 16 meter, bangunan pertama memiliki kolom dengan dimensi kolom seragam. Gedung kedua memiliki tinggi 4 tingkat dengan tinggi 16 meter, bangunan kedua memiliki kolom dengan dimensi bervariasi setiap 2 tingkat. Analisis yang digunakan adalah analisis pushover berdasarkan metode koefisien perpindahan (FEMA 356). Analisis struktur yang digunakan untuk pemodelan menggunakan bantuan software SAP2000 versi 14 dengan dimodelkan secara 3 dimensi. Peraturan yang digunakan untuk beban gempa mengacu pada SNI 03-1726-2012, untuk peraturan pembebanan mengacu pada SNI 03-1727-1989, dan untuk perhitungan struktur beton mengacu pada SNI 03-2847-2002.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa untuk pertama memiliki target perpindahan sebesar Vt = 539,351 ton dan δt = 0,140 meter untuk arah X dan Vt = 549,088 ton dan δt = 0,138 meter untuk arah Y, dan untuk gedung kedua memiliki target perpindahan sebesar Vt = 528,385 ton dan δt = 0,143 m untuk arah X dan Vt = 533,533 ton dan δt = 0,141 meter untuk arah Y. Dari grafik bilinier kurva kapasitas juga terlihat bahwa grafik pada gedung 1 memiliki sudut yang lebih besar sehingga kekakuan pada gedung 1 lebih besar daripada kekakuan pada gedung 2. Sendi plastis pertama pada kedua gedung terjadi pada balok, untuk gedung 1 terjadi pada balok lantai 4 dan untuk gedung 2 terjadi pada balok lantai 2 dan lantai 3. Pada gedung 1 keruntuhan bangunan terjadi pada kolom lantai 1 dan pada gedung 2 keruntuhan terjadi pada kolom lantai 3.
Collections
- Civil Engineering [4205]