ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL DAN VARIASI KETINGGIAN MUKA AIR TANAH (SLOPE STABILITY ANALYSIS BY USING GEOTEXTILE REINFORCEMENT AND GROUNDWATER LEVEL VARIANCE) (Studi Kasus Jalan Wanayasa-Banjarnegara Jawa Tengah, Lereng Sta. 70+500)
Abstract
Jalan Raya Banjarnegara-Wanayasa merupakan jalan utama jalur pariwisata dan
ekonomi di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, dari arah barat. Kawasan
tersebut merupakan perbukitan yang memiliki kontur tanah ekstrim. Karena terdapat
banyak tebing yang curam, curah hujan yang tinggi dan beban lalu lintas, menyebabkan
banyak ditemukan sejumlah titik longsor. Salah satu titik longsor adalah pada Sta.
70+500, yang terdapat lereng curam dengan kemiringan 73º, dengan profil tanah
didominasi oleh tanah lanau kepasiran. Maka dari itu, perlu dilakukan pencarian alternatif
desain perkuatan lereng pada lokasi longsor tersebut. Tujuan analisis pada Tugas Akhir
ini adalah untuk mengetahui nilai angka keamanan lereng sebelum dan sesudah diperkuat
dengan geotekstil.
Metode yang digunakan pada lereng eksisting yaitu dengan menggunakan
program plaxis 8.2 dan untuk mencari nilai keamanan lereng dengan Metode Irisan
(Fellenius). Pada lereng yang di perkuat dengan geotekstil, analisis dilakukan dengan
program plaxis 8.2 dan variasi muka air tanah juga diperhitungkan dalam desain. Data
profil tanah yang digunakan dalam desain diperoleh dari Laboratorium Mekanika Tanah,
Juruan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro.
Hasil analisis dengan program Plaxis 8.2 pada lereng eksisting terjadi
kelongsoran. Penyebab terjadinya longsor karena lereng yang terlalu tegak dan perkuatan
lereng yang kurang kuat. Hasil analisis dengan metode irisan di dapatkan nilai keamanan
lereng 0,995. Pada lereng dengan perkuatan geotekstil dengan muka air eksisting (4,3
meter) dengan beban sendiri, didapatkan angka keamanan sebesar 1,809, dengan beban
kendaraan sebesar 1,592 dan dengan beban kendaraan dan gempa sebesar 1,568. Untuk
ketinggian muka air tanah 5,3 meter didapatkan angka keamanan lereng dengan beban
sendiri sebesar 1,809, dengan beban kendaraan sebesar 1,592 dan dengan beban
kendaraan dan gempa sebesar 1,575. Untuk ketinggian muka air tanah 3,4 meter
didapatkan angka keamanan lereng dengan beban sendiri sebesar 1,725, dengan beban
kendaraan sebesar 1,579 dan dengan beban kendaraan dan gempa sebesar 1,569. Pada
ketinggian muka air tanah 2,3 meter didapatkan angka keamanan lereng dengan beban
sendiri sebesar 1,645, beban kendaraan sebersar 1,576 dan dengan beban kendaraan dan
beban gempa sebesar 1,565. Dengan demikian, semua nilai keamanan lereng tersebut
memenuhi syarat >1,5. Berdasarkan analisis diatas, lereng dengan perkuatan geotekstil
mampu menahan longsor hingga tinggi muka air tanah setinggi 2,3 meter dari permukaan
lereng.
Collections
- Civil Engineering [4205]