Show simple item record

dc.contributor.advisorAli Minanto
dc.contributor.authorWidyanita Mustika Putri
dc.date.accessioned2021-03-09T01:30:03Z
dc.date.available2021-03-09T01:30:03Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/27505
dc.description.abstractWidyanita Mustika Putri. 12321062. Humas & Gepeng, Analisis Fungsi Kehumasan Dinas Sosial Kota Yogyakarta dalam Implementasi Program Penanggulangan Gepeng (Gelandangan dan Pengemis) di Wilayah Kota Yogyakarta. Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia. 2017. Keberadaan gelandangan dan pengemis di Kota Yogyakarta semakin meningkat dan perlu penanganan yang tepat. Pemerintah Kota Yogyakarta menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penanganan Gepeng sebagai payung hukum dalam menangani gelandangan dan pengemis. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah setelah terbit Peraturan Daerah adalah sosialisasi dan penanganan gepeng oleh Dinas Sosial. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis fungsi kehumasan Dinas Sosial dalam implementasi penanggulangan masalah gepeng di wilayah Kota Yogyakarta; 2) Menganalisis peluang dan hambatan yang dihadapi oleh Dinas Sosial dalam implementasi program penanggulangan gepeng di Kota Yogyakarta. Paradigma penelitian ini adalah konstruktif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Fungsi Kehumasan Dinas Sosial dalam implementasi penanganan masalah gepeng di wilayah Kota Yogyakarta dilaksanakan dengan a) Upaya preventif dengan sosialisasi langsung kepada masyarakat; b) Sosialisasi melalui media; c) Razia gabungan; d) Pendekatan personal, pelatihan dan pembinaan. 2) Peluang dan hambatan yang dihadapi oleh Dinas Sosial dalam implementasi program penanganan gepeng di Kota Yogyakarta yaitu peluang diantaranya kerjasama dengan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), perusahaan swasta melalui CSR, pelaku industri kreatif. Hambatan yang ditemui antara lain a) Kebiasaan dari gepeng yang hidup di jalanan dan sulit untuk diberikan arahan, pengertian; b) Gepeng lari dari kejaran petugas; c) Hambatan dari pekerjaan itu sendiri; d) Kesadaran gepeng masih rendah; e) Kesadaran dari masyarakat untuk membantu cukup tinggi; f) Adanya Perlawanan dari Lembaga Swadaya Masyarakat yang pro terhadap gepengen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFungsi Kehumasanen_US
dc.subjectDinas Sosialen_US
dc.subjectPenanganan Gepengen_US
dc.titleHUMAS & DILEMA GEPENG Analisis Fungsi Kehumasan Dinas Sosial Dalam Implementasi Program Penanggulangan Gepeng ( Gelandangan dan Pengemis ) Di Kota Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM12321062


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record