Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Ekspresi Bax Pada Tubulus Ginjal Tikus (Rattus Novergicus)
Abstract
Potensi tanaman sirsak bagi kesehatan sangat luar biasa, sehingga
bisa digunakan sebagai obat herbal. Sirsak memiliki senyawa acetogenin yang mampu
menghambat transport ATP pada kompleks I mitokondria dan juga oksidasi NADH
oleh membran plasma. Akhir-akhir ini pengobatan herbal sangat populer karena
pengobatan ini diduga tidak memiliki efek samping. Obat-obatan baik herbal ataupun
kimia yang dikonsumsi dalam jangka panjang belum tentu tidak menimbulkan efek
samping, apalagi dengan dosis yang berlebih. Namun bagaimana efek samping
penggunaan ekstrak air daun sirsak sampai sekarang belum banyak diteliti, padahal
kebanyakan orang akan mengkonsumsi ekstrak air daun sirsak dalam jangka waktu
yang cukup lama. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti
mengenai gambaran ekspresi bax pada tubulus ginjal tikus (Rattus norvegicus) pada
pemberian subkronis ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.).
Tujuan penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap ekspresi bax pada tubulus ginjal
tikus (Rattus norvegicus).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sederhana dengan
menggunakan rancangan penelitian post-test control group design untuk melihat
gambaran ekspresi bax pada tubulus ginjal tikus (Rattus norvegicus) pada pemberian
subkronis ekstrak air daun sirsak (Annona muricata L.). Jumlah sampel yang
digunakan yaitu 10 ekor tikus. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok dan setiap kelompok
terdiri dari 5 tikus. Kelompok pertama merupakan kelompok perlakuan dengan sondase
ekstrak air daun sirsak (Anonna muricata L.) dengan dosis 1000 mg/kgBB/hari selama
30 hari dan kelompok kedua adalah kelompok kontrol dengan sondase aquades.
Pewarnaan preparat menggunakan teknik pewarnaan Imunohistokimiaawi (IHC) untuk
melihat gambaran ekspresi bax pada tubulus ginjal tikus (Rattus norvegicus). Tubulus
ginjal yang terekspresi tampak berwarna kecoklatan diamati dan dilakukan kategorisasi
berdasarkan ranking 1, 2, 3, dan 4. Perbedaan ekspresi bax antara kelompok kontrol
dan perlakuan diuji dengan uji t-tes.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan ekspresi bax antara
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada kelompok ranking 2 (p = 0,030),
ranking 3 (p = 0,05) dan ranking 4 (p = 0,029). Sebaliknya pada ranking 1 (p = 0,053)
tidak didapatkan perbedaan ekspresi bax pada kelompok kontrol dan kelompok
perlakuan.
Simpulan : Terdapat pengaruh pemberian subkronik ekstrak air daun sirsak (Annona
muricata) terhadap ekspresi bax pada tubulus ginjal tikus (Rattus norvegicus)
Collections
- Medical Education [2279]