Hubungan Insomnia Dengan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Angkatan 2011yang Mengalami Stres
Abstract
Pendapat Lewin (2010) yang menyatakan bahwa wanita lebih
cenderung mengalami insomnia daripada pria, alasannya adalah bahwa perubahan
hormon selama siklus menstruasi dan menopause dapat mempengaruhi
tidur.Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan insomnia sekunder juga
lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.termasuk depresi, kecemasan,
fibromyalgia, dan beberapa gangguan tidur.Menurut pendapat lain, Hertz.(2011)
menyatakan bahwa wanita punya kemungkinan dua kali lebih besar untuk
mengalami kesulitan tidur atau tetap tidur dibandingkan dengan pria. Dengan
melihat banyaknya dampak dan pengaruh merugikan dari terjadinya insomnia ini,
namun dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya pada mahasiswa yang
mengalami stress.
Tujuan : Untuk mengetahui adanya hubungan insomnia dengan jenis kelamin
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2011
yang mengalami stres.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross-sectional non
eksperimental. Pengambilan sampel secara total sampling. Penyaringan sampel
menggunakan Kuesioner stres ISMA, KSPBJ-insomnia rating scale. Subjek yang
bersedia ikut dalam penelitian selanjutnya akan diberikan kuesioner KSPBJinsomnia rating scale, Kuesioner stres ISMA. Selanjutnya subjek akan
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok stress dan kelompok tidak
stress. Dari kedua kelompok ini yang akan digunakan untuk penelitian adalah
kelompok stress, yang selanjutnya akan dilihat hubungannya terhadap jenis
kelamin.
Hasil : Dari 72 subjek yang masuk dalam analisis penelitian sebagian besar
adalah Perempuan dengan persentase 69,4 % dan Laki-laki sebanyak 30,6%. Dari
subjek yang masuk dalam analisis penelitian, sebagian besar adalah mahasiswa
dengan tidak insomnia dengan persentase 28,2 % dan mahasiswa dengan insomnia
sebanyak 70,8 % selanjutnya dilakukan uji Chi-square untuk melihat hubungan
antara insomia dan indeks prestasi, dari hasil yang didapatkan diperoleh nilai p =
1,00 yang berarti nilai P>0,05 ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang bermakna terdapat hubungan hubungan insomnia dengan jenis kelamin pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2011 yang
mengalami stres.
Simpulan : tidak terdapat hubungan insomnia dengan jenis kelamin pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2011 yang
mengalami stres.
Collections
- Medical Education [2284]