Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. DR. dr. Soeswadi, MPH., Sp.KJ. (K)
dc.contributor.authorOknuita, Velly Malihah
dc.date.accessioned2021-03-02T00:46:30Z
dc.date.available2021-03-02T00:46:30Z
dc.date.issued2014-12-04
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/27355
dc.description.abstractPendapat Lewin (2010) yang menyatakan bahwa wanita lebih cenderung mengalami insomnia daripada pria, alasannya adalah bahwa perubahan hormon selama siklus menstruasi dan menopause dapat mempengaruhi tidur.Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan insomnia sekunder juga lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.termasuk depresi, kecemasan, fibromyalgia, dan beberapa gangguan tidur.Menurut pendapat lain, Hertz.(2011) menyatakan bahwa wanita punya kemungkinan dua kali lebih besar untuk mengalami kesulitan tidur atau tetap tidur dibandingkan dengan pria. Dengan melihat banyaknya dampak dan pengaruh merugikan dari terjadinya insomnia ini, namun dalam penelitian ini peneliti membatasi hanya pada mahasiswa yang mengalami stress. Tujuan : Untuk mengetahui adanya hubungan insomnia dengan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2011 yang mengalami stres. Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross-sectional non eksperimental. Pengambilan sampel secara total sampling. Penyaringan sampel menggunakan Kuesioner stres ISMA, KSPBJ-insomnia rating scale. Subjek yang bersedia ikut dalam penelitian selanjutnya akan diberikan kuesioner KSPBJinsomnia rating scale, Kuesioner stres ISMA. Selanjutnya subjek akan dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok stress dan kelompok tidak stress. Dari kedua kelompok ini yang akan digunakan untuk penelitian adalah kelompok stress, yang selanjutnya akan dilihat hubungannya terhadap jenis kelamin. Hasil : Dari 72 subjek yang masuk dalam analisis penelitian sebagian besar adalah Perempuan dengan persentase 69,4 % dan Laki-laki sebanyak 30,6%. Dari subjek yang masuk dalam analisis penelitian, sebagian besar adalah mahasiswa dengan tidak insomnia dengan persentase 28,2 % dan mahasiswa dengan insomnia sebanyak 70,8 % selanjutnya dilakukan uji Chi-square untuk melihat hubungan antara insomia dan indeks prestasi, dari hasil yang didapatkan diperoleh nilai p = 1,00 yang berarti nilai P>0,05 ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna terdapat hubungan hubungan insomnia dengan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2011 yang mengalami stres. Simpulan : tidak terdapat hubungan insomnia dengan jenis kelamin pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2011 yang mengalami stres.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMahasiswa Kedokteranen_US
dc.subjectStressen_US
dc.subjectJenis kelaminen_US
dc.subjectInsomniaen_US
dc.titleHubungan Insomnia Dengan Jenis Kelamin Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Angkatan 2011yang Mengalami Stresen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM109711207


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record