Distribusi Keluhan Dan Penyakit Pada Penyandang Cacat Fisik Di Kabupaten Bantul
Abstract
Gempa tektonik 5,9 skala Richter yang mengguncang Yogyakarta
2006 lalu menyebabkan jumlah penyandang cacat meningkat, terutama di Kabupaten
Bantul hingga mencapai 1.500 orang yang sebagian besar menderita cacat kaki. Bila
mereka tidak segera direhabilitasi atau tidak mampu beradaptasi dengan keadaannya,
bukan tidak mungkin akan terjadi penyakit sekunder seperti terjadinya kontraktur,
depresi, dekubitus, atrofi otot, arthritis, radang kandung kencing, fraktur dan penyakit
lainnya.
Tujuan: Untuk mengetahui distribusi penyakit pada penyandang cacat fisik di
Kabupaten Bantul pada periode Januari 2009-Desember 2010 berdasarkan umur,
jenis kelamin, jenis kecacatan, jenis pekerjaan, status perkawinan dan diagnosis
penyakit.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non analitik dan bersifat cross
sectional. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 12-30 September 2011 dengan
responden penelitian sebanyak 97 orang. Data kuisioner diambil dari populasi
penyandang cacat fisik yang berdomisili di Kabupaten Bantul. Variabel yang diteliti
yaitu umur, jenis kelamin, jenis kecacatan fisik, jenis pekerjaan, status perkawinan
dan diagnosis penyakit.
Hasil dan Simpulan: Berdasarkan usia, responden paling banyak berusia 41-65
tahun sebanyak 57 orang (58,8%) dengan keluhan penyakit terbanyak yaitu nyeri
sendi 23 kasus (10,9%). Responden didominasi jenis kelamin perempuan 70 orang
(72,2%) dengan keluhan nyeri sendi sebanyak 26 kasus (12,3%). Berdasarkan jenis
kecacatan, responden yang menderita cacat kaki sebanyak 89 orang (91,8%) dengan
keluhan nyeri sendi 33 kasus (15,6%) dan migren 22 kasus (10,4%). Berdasarkan
jenis pekerjaan, responden yang tidak bekerja sebanyak 47 orang (48,5%) dengan
keluhan terbanyak nyeri sendi 17 kasus (8,1%) dan nyeri telan 12 kasus (5,7%).
Berdasarkan status perkawinan, responden menikah sebanyak 70 orang (72,2%)
dengan keluhan nyeri sendi 29 kasus (13,7%). 10 urutan penyakit dari kasus keluhan
dan penyakit terbanyak yaitu nyeri sendi 35 kasus, migren 22 kasus, nyeri telan 21
kasus, hipertensi 19 kasus, hipotensi 19 kasus, anemia 16 kasus, maagh 16 kasus,
dekubitus 14 kasus, kaku sendi 8 kasus dan pengecilan otot sebanyak 5 kasus.
Collections
- Medical Education [2279]