Show simple item record

dc.contributor.advisordr. H.P. Lutfi Ghazali, M.Kes
dc.contributor.authorViorika, Erli Meichory
dc.date.accessioned2021-02-09T03:01:24Z
dc.date.available2021-02-09T03:01:24Z
dc.date.issued2011-10-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/26997
dc.description.abstractGempa tektonik 5,9 skala Richter yang mengguncang Yogyakarta 2006 lalu menyebabkan jumlah penyandang cacat meningkat, terutama di Kabupaten Bantul hingga mencapai 1.500 orang yang sebagian besar menderita cacat kaki. Bila mereka tidak segera direhabilitasi atau tidak mampu beradaptasi dengan keadaannya, bukan tidak mungkin akan terjadi penyakit sekunder seperti terjadinya kontraktur, depresi, dekubitus, atrofi otot, arthritis, radang kandung kencing, fraktur dan penyakit lainnya. Tujuan: Untuk mengetahui distribusi penyakit pada penyandang cacat fisik di Kabupaten Bantul pada periode Januari 2009-Desember 2010 berdasarkan umur, jenis kelamin, jenis kecacatan, jenis pekerjaan, status perkawinan dan diagnosis penyakit. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non analitik dan bersifat cross sectional. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 12-30 September 2011 dengan responden penelitian sebanyak 97 orang. Data kuisioner diambil dari populasi penyandang cacat fisik yang berdomisili di Kabupaten Bantul. Variabel yang diteliti yaitu umur, jenis kelamin, jenis kecacatan fisik, jenis pekerjaan, status perkawinan dan diagnosis penyakit. Hasil dan Simpulan: Berdasarkan usia, responden paling banyak berusia 41-65 tahun sebanyak 57 orang (58,8%) dengan keluhan penyakit terbanyak yaitu nyeri sendi 23 kasus (10,9%). Responden didominasi jenis kelamin perempuan 70 orang (72,2%) dengan keluhan nyeri sendi sebanyak 26 kasus (12,3%). Berdasarkan jenis kecacatan, responden yang menderita cacat kaki sebanyak 89 orang (91,8%) dengan keluhan nyeri sendi 33 kasus (15,6%) dan migren 22 kasus (10,4%). Berdasarkan jenis pekerjaan, responden yang tidak bekerja sebanyak 47 orang (48,5%) dengan keluhan terbanyak nyeri sendi 17 kasus (8,1%) dan nyeri telan 12 kasus (5,7%). Berdasarkan status perkawinan, responden menikah sebanyak 70 orang (72,2%) dengan keluhan nyeri sendi 29 kasus (13,7%). 10 urutan penyakit dari kasus keluhan dan penyakit terbanyak yaitu nyeri sendi 35 kasus, migren 22 kasus, nyeri telan 21 kasus, hipertensi 19 kasus, hipotensi 19 kasus, anemia 16 kasus, maagh 16 kasus, dekubitus 14 kasus, kaku sendi 8 kasus dan pengecilan otot sebanyak 5 kasus.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBantulen_US
dc.subjectcacat fisiken_US
dc.subjectpenyakiten_US
dc.subjectDisribusien_US
dc.titleDistribusi Keluhan Dan Penyakit Pada Penyandang Cacat Fisik Di Kabupaten Bantulen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM07711066


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record