Show simple item record

dc.contributor.advisorJohan Arifin
dc.contributor.authorAjeng Ratri Wulandari
dc.date.accessioned2021-01-11T03:09:51Z
dc.date.available2021-01-11T03:09:51Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/26399
dc.description.abstractLaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan yang sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga merupakan cerminan kondisi perusahaan, karena di dalamnya terdapat informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun oleh manajemen, sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan juga menunjukkan kinerja perusahaan dan merupakan sumber dalam mengevaluasi performance manajemen. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah laba. Praktik Perataan Laba (income smoothing) adalah usaha earning manajemen yang bertujuan mengurangi fluktuasi laba dengan harapan apabila laba stabil maka akan menunjukkan bahwa kinerja suatu perusahaan bagus. Dengan informasi laba tersebut diharapkan dapat menarik investor untuk bereaksi (menjual atau membeli saham) dengan harapan akan diperoleh abnormal return, yaitu selisih antara return sesungguhnya dengan return yang diharapkan. Oleh karenanya penelitian ini akan menganalisa perbedaan abnormal return akibat publikasi laporan keuangan pada perusahaan perata laba maupun bukan perata laba. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan mengambil sampel 31 perusahaan manufaktur yang listing di BEJ sampai 2004/2005 dan mempublikasikan laporan keuangan tahunannya selama 2005. Berdasarkan indeks eckel yang digunakan, didapatkan 8 perusahaan termasuk perata laba dan 23 perusahaan bukan perata laba. Periode pengamatan dilakukan selama 7 hari sebelum dan sesudahpublikasi dengan 100 hari sebagai periode estimasi karena menggunakan metodepasar. Pengujian hipotesis menggunakan paired T-test dengan α = 0.05 sehingga didapatkan hasil probabilitas pada pengujian perbedaan abnormal return pada perusahaan perata laba sebesar 0.095, bukan perata laba sebesar 0.161 yang berarti tidak signifikan dan Ho diterima. Pengujian selanjutnya adalah sebelum publikasi laporan keuangan dengan membandingkan perusahaan perata dan bukan perata yang menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.542 dan sesudah sebesar 0.224 yangjuga berarti tidak signifikan. Dengan hasil Ho diterima, bukan berarti bahwa informasi yang dipublikasikan adalah jelek, namun informasi yang dipublikasikan tidak dapat memberikan prospek (good news) Bisajadi investor telah mengantisipasi dalam waktu yang cukup lama sebelum publikasi, dan publikasi laporan keuangan merupakan kegiatan rutin dimana investor telah mampu menilai suatu perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian ini, sebaiknya investor tidak perlu melakukan perataan laba. Alasan pertama karena tidak dapat memberikan manfaat dalam perolehan return, selanjutnya dengan tujuan agar dapat memberikan informasi yang sesungguhnya, sehingga investor tidak merasa dirugikan. Lebih lanjut ketika dalam pengambilan keputusan investasi, investor harus lebih teliti dan sangat hatihati dalam menganalisa, tidak hanya fokus pada informasi laba saja tetapi juga pengumuman-pengumuman lain seperti pengumuman deviden dan investasi. Investor juga harus memperhatikan faktor eksternal seperti keadaan politik kurs valuta asing dan lain-lain.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Perbedaan Abnormal Return Sahamen_US
dc.subjectAkibat Publikasi Laporan Keuangan Tahunanen_US
dc.subjectPerusahaan Yang Melakukan dan Tidak Melakukan Praktik Perataan Labaen_US
dc.titleAnalisis Perbedaan Abnormal Return Saham Akibat Publikasi Laporan Keuangan Tahunan pada Perusahaan Yang Melakukan dan Tidak Melakukan Praktik Perataan Labaen_US
dc.Identifier.NIM02312132


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record