Analisis Perbedaan Abnormal Return Saham Akibat Publikasi Laporan Keuangan Tahunan pada Perusahaan Yang Melakukan dan Tidak Melakukan Praktik Perataan Laba
Abstract
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan yang
sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga merupakan cerminan kondisi perusahaan, karena di
dalamnya terdapat informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun oleh
manajemen, sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan juga
menunjukkan kinerja perusahaan dan merupakan sumber dalam mengevaluasi
performance manajemen. Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur
kinerja perusahaan adalah laba. Praktik Perataan Laba (income smoothing)
adalah usaha earning manajemen yang bertujuan mengurangi fluktuasi laba
dengan harapan apabila laba stabil maka akan menunjukkan bahwa kinerja suatu
perusahaan bagus. Dengan informasi laba tersebut diharapkan dapat menarik
investor untuk bereaksi (menjual atau membeli saham) dengan harapan akan
diperoleh abnormal return, yaitu selisih antara return sesungguhnya dengan
return yang diharapkan. Oleh karenanya penelitian ini akan menganalisa
perbedaan abnormal return akibat publikasi laporan keuangan pada perusahaan
perata laba maupun bukan perata laba.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan mengambil
sampel 31 perusahaan manufaktur yang listing di BEJ sampai 2004/2005 dan
mempublikasikan laporan keuangan tahunannya selama 2005. Berdasarkan indeks
eckel yang digunakan, didapatkan 8 perusahaan termasuk perata laba dan 23
perusahaan bukan perata laba. Periode pengamatan dilakukan selama 7 hari
sebelum dan sesudahpublikasi dengan 100 hari sebagai periode estimasi karena
menggunakan metodepasar.
Pengujian hipotesis menggunakan paired T-test dengan α = 0.05 sehingga
didapatkan hasil probabilitas pada pengujian perbedaan abnormal return pada
perusahaan perata laba sebesar 0.095, bukan perata laba sebesar 0.161 yang
berarti tidak signifikan dan Ho diterima. Pengujian selanjutnya adalah sebelum
publikasi laporan keuangan dengan membandingkan perusahaan perata dan
bukan perata yang menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.542 dan sesudah
sebesar 0.224 yangjuga berarti tidak signifikan.
Dengan hasil Ho diterima, bukan berarti bahwa informasi yang
dipublikasikan adalah jelek, namun informasi yang dipublikasikan tidak dapat
memberikan prospek (good news) Bisajadi investor telah mengantisipasi dalam
waktu yang cukup lama sebelum publikasi, dan publikasi laporan keuangan
merupakan kegiatan rutin dimana investor telah mampu menilai suatu perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, sebaiknya investor tidak perlu melakukan
perataan laba. Alasan pertama karena tidak dapat memberikan manfaat dalam
perolehan return, selanjutnya dengan tujuan agar dapat memberikan informasi
yang sesungguhnya, sehingga investor tidak merasa dirugikan. Lebih lanjut ketika
dalam pengambilan keputusan investasi, investor harus lebih teliti dan sangat hatihati
dalam menganalisa, tidak hanya fokus pada informasi laba saja tetapi juga
pengumuman-pengumuman lain seperti pengumuman deviden dan investasi.
Investor juga harus memperhatikan faktor eksternal seperti keadaan politik kurs
valuta asing dan lain-lain.
Collections
- Akuntansi [4660]