Karakteristik Pasien Fraktur Cruris Tertutup Di RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Tahun 2011
Abstract
Kemajuan bidang tekhnologi transportasi disamping berdampak
positif pada efektifitas dan efisiensi waktu dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi
di sisi lain terdapat dampak negatif, salah satunya yaitu mengakibatkan tingkat
kecelakaan yang tinggi, misalnya kecelakaan lalu lintas yang sering menyebabkan
fraktur. Terjadinya fraktur akan berpengaruh besar terhadap aktifitas penderita
khususnya yang berhubungan dengan gerak dan fungsi anggota yang mengalami
cidera akibat fraktur tersebut. Oleh karena itu dalam penelitian ini ingin meninjau
macam-macam karakteristik para pasien penderita fraktur cruris.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik apa saja yang terdapat
pada pasien fraktur cruris tertutup di RS Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta
periode Januari 2011-Desember 2011.
Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
non analitik dengan pendekatan retrospektif yang menggunakan data rekam medis
pasien fraktur cruris terutup di Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso
Surakarta. Data yang dapat diakses di lapangan sebanyak 213 pasien dengan berbagai
karakteristik rekam medis.
Hasil dan Kesimpulan: Berdasarkan karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 143 pasien (67%). Sedangkan
pasien dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 70 pasien (33%). Berdasarkan
karakteristik usia pasien menunjukkan bahwa usia pasien yang paling banyak antara
15–65 tahun yaitu sebanyak 181 pasien (85%), lalu usia antara 0–14 tahun sebanyak
21 pasien (10%). Sedangkan untuk usia > 65 tahun hanya ada sebanyak 11 pasien
(5%). Berdasarkan kategori lama rawat inap menunjukkan bahwa lama rawat inap
pasien yang paling banyak antara 0-5 hari yaitu sebanyak 193 pasien (91%), dan yang
xii
kedua lama rawat inap yang berkisar antara 6-10 hari yaitu sebanyak 20 pasien (9%).
Berdasarkan kategori operasi dan non-operasi menjelaskan bahwa pasien mayoritas
melalui penanganan perawatan melalui operasi, dengan jumlah 198 pasien (93%), dan
yang tidak melalui tahapan operasi berjumlah 15 pasien (7%) dari jumlah total 213
pasien. Berdasarkan penyakit penyerta bahwa mayoritas pasien tidak mempunyai
penyakit penyerta yaitu sebanyak 136 pasien (69%), dan pasien yang mempunyai
penyakit penyerta sebanyak 61 pasien (31%).
Collections
- Medical Education [2279]