Analisis Brand Equity dan Perilaku Konsumen Produk Oli Mesin Sepeda Motor (Studi Kasus di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia)
Abstract
Dengan disahkannya Keputusan Presiden No. 21 tahun 2001 tentang
Penyediaan dan Pelayanan Pelumas maka perdagangan oli mesin (minyak pelumas)
terbuka sangat lebar karena sebelumnya dimonopoli oleh Pertamina. Hal ini juga
diikuti oleh meningkatnya jumlah produksi kendaraan bermotor di mana setiap
kendaraan bermotor sangat membutuhkan oli mesin. Selain itu, beberapa jenis oli
mesin mengalami penurunan tarif impor. Saat ini, terdapat lebih dari 198 produsen
oli mesin yang menjual sekitar 250 merek. Dengan adanya fenomena ini maka
diperlukan pembangunan merekyang kuatagar dapat menguasaipasar. Oleh karena
itu, penelitian ini menitikberatkan pada pengukuran brand equity dan perilaku
konsumen dalam menggunakan merek oli mesin sepeda motor dengan studi kasus di
Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia pada bulan September 2005.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan sampel sebanyak 390 responden di
mana sampling yang digunakan adalah sampling kuota. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pengenalan yang cukup kuat untukproduk
oli mesin sepeda motorpada merek Top One. Selain itu, mayoritas responden sering
menggunakan merek Top One di mana harga yang murah belum dapat
mempengaruhiperilaku konsumen.
Collections
- Statistics [899]