Hubungan Stressor Dengan Indeks Massa Tubuh Siswa Kelas Xii Sma Negeri 3 Pekalongan Tahun 2013
Abstract
Usia remaja merupakan usia dimana seseorang mempunyai banyak
sekali keinginan, tidak mau kalah dengan teman - temannya, adu gengsi, dan selalu
ingin dianggap lebih. Masa remaja ditandai oleh perubahan yang besar yaitu seperti
kebutuhan untuk beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologi, pencarian
identitas dan membentuk hubungan baru termasuk mengekspresikan perasaan
seksual.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji hubungan stressor dengan
indeks massa tubuh (IMT) pada remaja SMU.
Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
Cross Sectional, dimana data diperoleh dan dikumpulkan lalu disusun dalam tabel
2x2, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik ChiSquare yang
menjadi alat analisa untuk dapat diterima atau tidaknya hipotesis.Penulis
menggunakan data primer berupa kuesioner yang dibagian ke siswa-siswi kelas XII
SMA Negeri 3 Pekalongan. Diperkirakan n = 92 pasien dengan kriteria inklusi dan
eksklusi.
Hasil: Hasil penelitian di SMA Negeri 3 pekalongan menunjukkan kondisis stressor
sedang yaitu 74 responden (72,7 persen), sedangkan sisanya tergolong mengalami
stressor ringan dan berat dengan prosentase yang sama yaitu 13,7 persen (14
responden). Dan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 102 responden 74 responden
mengalami stressor sedang, sedangkan sisanya dengan jumlah responden yang sama
mengalmi stressor ringan dan berat. Untuk indeks massa tubuh , responden yang
mengalami underweight sebanyak 37 orang, normal sebanyak 48 orang, overweight
sebanyak 9 orang dan obesitas sebanyak 8 orang. Dimana hasil statistic dari chisquare diperoleh nilai p = 0,33 dimana nilai p>0,05, hal ini berarti bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara stressor terhdap indeks masa tubuh.
Kesimpulan: Hasil dari uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang bermakna
antara stressor dengan indeks masa tubuh.
Collections
- Medical Education [2284]