Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Mahasiswa Yang Pernah Gagal Sbmptn Dengan Yang Tidak Pada Mahasiswa FK UII Angkatan 2013
Abstract
: Pola seleksi PTN pada tahun 2013 ini berbeda dengan tahuntahun sebelumnya. Ujian tertulis ini yang disebut dengan Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan kuota kursi yang terbatas. Bagi
siswa yang belum diterima atau gagal diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang
sesuai dengan pilihannya inilah biasanya menjadi pemicu timbulnya stres
psikososial, berupa kecemasan karena pengalaman gagal yang dialami.
Kecemasan (ansietas) dapat dialami oleh setiap orang, ditandai dengan sensasi
ketakutan yang menyebar, perasaan yang tidak menyenangkan dan samar-samar,
seringkali disertai dengan gejala autonomik. Kecemasan yang tidak dapat diatasi
oleh masing-masing mahasiswa dapat mengganggu aktifitas dan prestasi
belajarnya dengan menurunkan kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan
daya ingat, serta menggangu kemampuan dalam hal menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu yang lainnya.
Tujuan: Untuk mengetahui adakah perbedaan tingkat kecemasan antara
mahasiswa yang pernah mengalami gagal ujian SBMPTN 2013 dengan
mahasiswa yang tidak gagal SBMPTN pada mahasiswa FK UII 2013
Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dan dilakukan secara cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FK UII
Angkatan 2013. Sampel penelitian berjumlah 90 orang mahasiswa. Analisis data
dilakukan dengan uji Chi Square.
Hasil: Dari 51 mahasiswa yang gagal SBMPTN, 36 orang mengalami kecemasan
ringan sampai sedang dan 15 orang mengalami kecemasan berat. Untuk
mahasiswa yang tidak gagal ada 30 orang yang mengalami kecemasan ringan
sampai sedang dan 9 orang mengalami kecemasan berat. Dari hasil perhitungan
didapatkan bahwa
; df = 1 ; p > 0,05.
Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan yang bermakna untuk tingkat kecemasan
antara mahasiswa yang gagal SBMPTN dengan yang tidak pada mahasiswa FK
UII angkatan 2013.
Collections
- Medical Education [2284]