Show simple item record

dc.contributor.authorKaharuddin Akhmad, 02313142
dc.date.accessioned2020-12-17T07:42:23Z
dc.date.available2020-12-17T07:42:23Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/25980
dc.description.abstractPembangunan yang sedang giat-giatnya dilakukan di daerah-daerah adalah pembangunan yang pada hakekatnya bertujuan mencapai suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual. Sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional, sejak tahun 1998 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sleman mengalami gejala membaik jika dilihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun ke tahun. Adapun alasan penulis memilih Kabupaten Sleman adalah karena ada dugaan bahwa terjadi ketimpangan ekonomi yang cukup mencolok antara kecamatan-kecamatan di Kabupaten Sleman yang disebabkan karena adanya perbedaan tingkat kesejahteraan dan besarnya kontribusi lapangan usaha masing-masing kecamatan. Penelitian ini menggunakan variabel Pertumbuhan PDRB Kecamatan dan PDRB perkapita antar kecamatan serta Pertumbuhan PDRB Kabupaten dan PDRB perkapita Kabupaten Sleman. Adapun analisis yang digunakan adalah Tipologi Klassen yang digunakan untuk mengklasifikasikan kecamatan menurut pertumbuhan ekonomi dan PDRB perkapita kecamatan, Indeks Ketimpangan Williamson yang digunakan untuk melihat tingkat ketimpangan kecamatankecamatan di Kabupaten Sleman, dan Korelasi Pearson yang digunakan untuk mencari hubungan antara Pertumbuhan PDRB dan Indeks Ketimpangan Williamson. Sedangkan berdasarkan perhitungan Indeks Ketimpangan Williamson, dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Sleman. Berdasarkan perhitungan Korelasi Pearson membuktikan bahwa hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan ketimpangan ekonomi menunjukkan korelasi yang Positif, dalam artian bahwa jika pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan maka ketimpangan ekonominya akan mengalami peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang rendah diikuti dengan ketimpangan antar kecamatan yang rendah . Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa Kecamatan yang PDRBnya tertinggi adalah Kecamatan Depok dan Kecamatan Sleman, sedangkan yang terendah adalah Kecamatan Sayegan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Ketimpangan Ekonomien_US
dc.subjectKecamatan Dikabupaten Sleman Tahun 1998 - 2003en_US
dc.titleAnalisis Ketimpangan Ekonomi antar Kecamatan Dikabupaten Sleman Tahun 1998 - 2003en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record