Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di Rsj Grasia Yogyakarta Pada Tahun 2014
Abstract
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kekambuhan
(relaps) pada pasien skizofrenia, yakni pemberian neuroleptik, onset dan previous
course (akut/kronis, manifestasi awal, upaya bunuh diri, dan faktor presipitasi),
psikopatologi (tipe residual, gejala afektif, sindrom paranoid, halusinasi, gejala
negatif), pengalaman hidup (traumatik, gangguan psikiatrik, dan perkembangan
saat anak), social adjustment (status perkawinan, pekerjaan, pengalaman seksual,
dan tingkat pendidikan), kepribadian premorbid, situasi emosi keluarga, riwayat
keluarga yang kuat dari skizofrenia, serta faktor biologi misalnya genetik, jenis
kelamin, dan umur (Dewi et al, 2009). Aini (2008), mendapatkan bahwa
prevalensi skizofrenia dengan gejala halusinasi tertinggi terjadi pada pasien
dengan jenis kelamin laki-laki (69,1%) dibanding perempuan (30,9%). Sedangkan
pada penelitian Kazadi et al (2008), diperoleh hasil lebih banyak terjadi
kekambuhan pada pasien skizofrenia laki-laki (69,4%) dibanding pasien
skizofrenia perempuan (30,6%)
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan jenis kelamin dengan tingkat kekambuhan
pasien skizofrenia di RSJ Grasia Yogyakarta pada tahun 2014
Metode :Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental jenis deskriptif
dengan menggunakan pendekatan cross sectional bersifat retrospektif dengan
melihat data sekunder yang diperoleh dari catatan rekam medis pasien Skizofrenia
di RSJ Grasia Yogyakarta periode 1 Agustus 2014 – 31 Desember 2014.Penelitian
dilakukan untuk mengetahui besar pengaruh faktor risiko terhadap kejadian
kambuh (relaps) pada pasien skizofrenia.
Hasil : Didapatkan populasi sejumlah 945 pasien skizofrenia pada bulan januari –
desember 2014 dan pasien skizofrenia yang kambuh 485 (51,3%). pasien
skizofrenia yang dominan antara lain: 62,5 % pasien laki-laki dan 52,9 % pasien
terdiagnosis skizofrenia tak terinci. Jumlah pasien Skizofrenia dari tanggal 1
Agustus 2014 - 31 Desember 2014 adalah 308 pasien. 55 pasien diekslusikan
karena data rekam medis tidak lengkap. Berdasarkan data rekam medik
didapatkan gambaran umum subjek adalah sebagai berikut: sebanyak 167 pasien
terdaftar kambuh pada 1 Agustus 2014 - 31 Desember 2014 dan 86 (37 % ) pasien
yang masuk dalam penelitian adalah pasien yang tidak mengalami kekambuhan.
Dari 253 subjek yang dianalisis sebagian besar adalah laki-laki dengan persentase
61,2 % dan pasien perempuan sebanyak 38,8 %. untuk melihat hubungan antara
jenis kelamin dan kekambuhan digunakan uji korelasi Contingency Coefficient,
dan didapatkan hasil nilai p : 0,078.
Simpulan : Tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan status kekambuhan
pada pasien skizofrenia RS Ghrasia tahun 2014.
Collections
- Medical Education [2281]