Karakteristik Infeksi Luka Postoperasi Pada Pasien Apendektomi Di Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta
Abstract
Infeksi luka postoperasi merupakan salah satu komplikasi yang
sering terjadi pada tindakan pasca bedah, salah satunya adalah pasca apendektomi.
Kasus apendektomi sering dijumpai, namun kejadian infeksi luka postoperasi
apendektomi belum banyak diteliti. Infeksi luka postoperasi dapat meningkatkan
morbiditas, dapat menyebabkan cacat bahkan kematian.
Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian
dan karakteristik infeksi luka postoperasi pada pasien apendektomi di RSUD
Sleman Yogyakarta tahun 2009
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif non analitik dengan
metode retrospektif, data bersumber dari rekam medis, dan data diolah dengan
statistika deskriptif dengan perhitungan proporsi dan disajikan dalam bentuk tabel
frekuensi, diagram pie dan grafik.
Hasil : Angka kejadian infeksi luka postoperasi (ILO) di RSUD Sleman
Yogyakarta tahun 2009 sebesar 12.72%, berdasar diagnosis, kejadian ILO
terbanyak terjadi pada pasien dengan diagnosis apendisitis akut komplikata
(9.09%), berdasarkan usia, lebih banyak terjadi pada pasien dengan umur antara
15-65 tahun (usia produktif) yaitu sebesar 8.18%, berdasarkan status gizi, pasien
yang gemuk lebih banyak mengalami kejadian ILO yaitu sebesar 6.46%.
Berdasarkan lama rawat inap preoperasi, lebih banyak terjadi pada pasien dengan
lama rawat inap preoperasi < 7 hari sebesar 10%. Kejadian ILO lebih banyak
terjadi pada pasien yang tidak mempunyai penyakit penyerta yaitu sebesar
12.72%. Berdasar tindakan pencukuran prebedah, kejadian ILO lebih banyak
terjadi pada pasien yang tidak dilakukan pencukuran prebedah yaitu sebesar
10.9%. Kejadian ILO lebih banyak terjadi pada pasien yang lama pembedahannya
≥ 60 menit yaitu sebesar 7,27%. Berdasarkan pemberian antibiotik profilaksis,
kejadian ILO justru lebih banyak terjadi pada pasien yang diberikan antibiotik
profilaksis yaitu sebesar 10.9%. Kejadian ILO lebih banyak terjadi pada pasien
yang dilakukan pembedahan dengan teknik laparotomi dibandingkan laparoskopi
yaitu sebesar 11.81%.
Collections
- Medical Education [2279]