Potensi Pemberian Kombinasi Kuersetin Dan Omega-3 Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Wistar Jantan Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Tidak Terkontrol
Abstract
Dislipidemia pada Diabetes Melitus (DM) tipe 2 mengakibatkan
peningkatan kadar kolesterol total sehingga menimbulkan peningkatan risiko
komplikasi penyakit kardiovaskular. Kuersetin merupakan senyawa prooksidan
yang dapat mempengaruhi metabolisme lipid dan menurunkan kadar kolesterol
plasma. Omega-3 merupakan suatu jenis asam lemak tak jenuh yang memilik efek
antitrombotik, meningkatkan sensitifitas insulin, serta berperan dalam pengaturan
metabolisme lipid dan lipoprotein. Pemberian kombinasi kuersetin dan omega-3
diharapkan mampu menurunkan kadar kolesterol total pada penderita DM.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian terapi
kombinasi kuersetin dan omega-3 terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar
jantan dengan DM tipe 2 yang tidak terkontrol.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan
pretest-postest with control group design. Sampel merupakan tikus wistar jantan
yang berumur 12-16 minggu dengan berat badan 261-336 gram. Sebelumnya,
tikus dinyatakan sehat yaitu tikus aktif, memberontak apabila dipegang, tidak ada
benjolan patologis, tidak kusut dan tidak berbau. Induksi DM menggunakan
injeksi nikotinamid 120 mg/kgBB intraperitoneal, dan 15 menit kemudian injeksi
streptozotosin (STZ) 60 mg/kgBB intraperitoneal yang dilarutkan pada 100 mM
buffer sitrat pH 4,5 dingin. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok
pertama merupakan kelompok tikus sehat yang diberi plasebo berupa larutan Na-
CMC (K1). Kelompok kedua merupakan kelompok tikus DM yang diberi plasebo
larutan Na-CMC (K2). Kelompok ketiga merupakan tikus DM yang glibenklamid
5 mg/kgBB perhari peroral (K3). Kelompok keempat merupakan tikus DM yang
diberi kuersetin 20 mg/kgBB perhari peroral (K4). Kelompok kelima merupakan
tikus DM yang diberi omega-3 100 mg/kgBB perhari peroral (K5). Kelompok
keenam merupakan tikus DM yang diberi kuersetin 20 mg/kgBB perhari peroral
dan omega-3 100 mg/kgBB perhari peroral (K6).
Hasil: Hasil uji t-test berpasangan pada data pre-test dan post-test masing-masing
kelompok perlakuan menunjukkan penurunan kadar kolesterol total yang
bermakna (p value< 0,05). Kelompok kombinasi kuersetin dan omega-3
menunjukkan perbedaan tidak bermakna dibandingkan glibenklamid dan tanpa
kombinasi dalam menurunkan kadar kolesterol total (p value > 0,05).
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi
pemberian kombinasi kuersetin dan omega-3 tidak mempunyai perbedaan
bermakna dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan
dengan DM tipe 2 yang tidak terkontrol dibandingkan dengan glibenklamid,
kuersetin saja dan omega-3 saja.
Collections
- Medical Education [2284]