Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Asri Hendrawati, M.Sc,
dc.contributor.authorDamayanti, Dita Putri
dc.date.accessioned2020-11-17T13:20:24Z
dc.date.available2020-11-17T13:20:24Z
dc.date.issued2015-03-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/25229
dc.description.abstractDislipidemia pada Diabetes Melitus (DM) tipe 2 mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol total sehingga menimbulkan peningkatan risiko komplikasi penyakit kardiovaskular. Kuersetin merupakan senyawa prooksidan yang dapat mempengaruhi metabolisme lipid dan menurunkan kadar kolesterol plasma. Omega-3 merupakan suatu jenis asam lemak tak jenuh yang memilik efek antitrombotik, meningkatkan sensitifitas insulin, serta berperan dalam pengaturan metabolisme lipid dan lipoprotein. Pemberian kombinasi kuersetin dan omega-3 diharapkan mampu menurunkan kadar kolesterol total pada penderita DM. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemberian terapi kombinasi kuersetin dan omega-3 terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan dengan DM tipe 2 yang tidak terkontrol. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental dengan pretest-postest with control group design. Sampel merupakan tikus wistar jantan yang berumur 12-16 minggu dengan berat badan 261-336 gram. Sebelumnya, tikus dinyatakan sehat yaitu tikus aktif, memberontak apabila dipegang, tidak ada benjolan patologis, tidak kusut dan tidak berbau. Induksi DM menggunakan injeksi nikotinamid 120 mg/kgBB intraperitoneal, dan 15 menit kemudian injeksi streptozotosin (STZ) 60 mg/kgBB intraperitoneal yang dilarutkan pada 100 mM buffer sitrat pH 4,5 dingin. Sampel dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok tikus sehat yang diberi plasebo berupa larutan Na- CMC (K1). Kelompok kedua merupakan kelompok tikus DM yang diberi plasebo larutan Na-CMC (K2). Kelompok ketiga merupakan tikus DM yang glibenklamid 5 mg/kgBB perhari peroral (K3). Kelompok keempat merupakan tikus DM yang diberi kuersetin 20 mg/kgBB perhari peroral (K4). Kelompok kelima merupakan tikus DM yang diberi omega-3 100 mg/kgBB perhari peroral (K5). Kelompok keenam merupakan tikus DM yang diberi kuersetin 20 mg/kgBB perhari peroral dan omega-3 100 mg/kgBB perhari peroral (K6). Hasil: Hasil uji t-test berpasangan pada data pre-test dan post-test masing-masing kelompok perlakuan menunjukkan penurunan kadar kolesterol total yang bermakna (p value< 0,05). Kelompok kombinasi kuersetin dan omega-3 menunjukkan perbedaan tidak bermakna dibandingkan glibenklamid dan tanpa kombinasi dalam menurunkan kadar kolesterol total (p value > 0,05). Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi pemberian kombinasi kuersetin dan omega-3 tidak mempunyai perbedaan bermakna dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan dengan DM tipe 2 yang tidak terkontrol dibandingkan dengan glibenklamid, kuersetin saja dan omega-3 saja.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTikus Wistar.en_US
dc.subjectKolesterol totalen_US
dc.subjectDislipidemiaen_US
dc.subjectDM tipe 2 tidak terkontrolen_US
dc.subjectOmega-3en_US
dc.subjectKuersetinen_US
dc.titlePotensi Pemberian Kombinasi Kuersetin Dan Omega-3 Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus Wistar Jantan Dengan Diabetes Melitus Tipe 2 Yang Tidak Terkontrolen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM11711086


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record