Uji Daya Antibakteri Ekstrak Cacing Tanah (Pheretima Sp.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Salmonella Thypi Secara In Vitro
Abstract
Demam tifoid merupakan penyakit yang banyak
dijumpai di Indonesia. Antibiotik adalah terapi definitif untuk penyakit tersebut,
namun saat ini resistensi bakteri penyebab demam tifoid (Salmonella thypi)
terhadap antibiotik semakin meningkat. Indonesia kaya akan bahan-bahan
alamiah, salah satunya adalah cacing tanah. Cacing tanah sudah banyak digunakan
dalam masyarakat untuk pengobatan demam tifoid. Sudah banyak penelitian yang
membuktikan adanya daya antibakteri pada cacing tanah Lumbricus rubellus yang
merupakan cacing Eropa yang dibudidayakan di Indonesia. Namun masih sedikit
sekali penelitian tentang daya antibakteri cacing tanah Pheretima sp. terhadap
Salmonella thypi yang merupakan cacing lokal dari Indonesia.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak cacing tanah
Pheretima sp., Kadar Hambat Minimal (KHM), dan Kadar Bunuh Minimal
(KBM) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella thypi.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental
laboratorium dengan uji statistik. Metode yang digunakan adalah dilusi cair
dengan mengencerkan ekstrak cacing tanah pada 8 konsentrasi yaitu 50%, 25%,
12,5%, 6,25%, 3,13%, 1,56%, 0,78%, dan 0,39% serta menggunakan kontrol
ekstrak, kontrol media, dan kontrol bakteri, penelitian dilakukan selama 5 kali.
Hasil uji statistik dari KHM dan KBM dianalisis secara deskriptif dengan
menggunakan SPSS
Hasil Penelitian :. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak cacing tanah
memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pada konsentrasi
25% tetapi tidak memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri Salmonella
thypi.
Kesimpulan : Ekstrak cacing Pheretima sp. memiliki daya antibakteri terhadap
Salmonella thypi berupa Kadar Hambat Minimal (KHM) pada konsentrasi 25%
tetapi tidak mempunyai Kadar Bunuh Minimal (KBM).
Collections
- Medical Education [2284]