Profil Kasus Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di RSUD Cilacap Jawa Tengah Tahun 2009
Abstract
berat lahir rendah adalah bayi lahir dengan berat kurang dari
2500 gram termasuk 2499 gram, terlepas dari usia kehamilan. Analisis profil kasus
yang berhubungan dengan BBLR pada ibu perlu dilakukan, agar hasilnya dapat
digunakan sebagai masukan bagi perencanaan program kesehatan ibu dan anak di
kabupaten Cilacap, sehingga kejadian BBLR dapat menurun.
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien kasus
Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Cilacap Jawa Tengan Tahun 2009
Metode. Penelitian ini merupakan jenis deskriptif dan bersifat retrospektif. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu yang melahirkan BBLR di RSUD Cilacap Jawa
Tengah Tahun 2009. Besar sampel yang digunakan disesuaikan dengan jumlah data
rekam medis yang tersedia dalam rentang waktu selama Tahun 2009. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan penyajian dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan diagram. Hasil. 1) Selama tahun 2009 terjadi kasus BBLR
sekitar 15,4% dari total 169 persalinan di RSUD Cilacap Jawa Tengah. 2) Persentase
kasus BBLR paling besar dialami oleh ibu dengan umur > 35 tahun, yakni sebesar 20
%. 3) Persentase kasus BBLR pada ibu yang bertempat tinggal di wilayah desa (16,7
%) lebih besar dibandingkan kasus BBLR pada ibu yang bertempat tinggal di wilayah
kota (13,0 %). 4) Persentase kasus BBLR paling besar terjadi pada ibu yang
memilliki pekerjaan sebagai buruh, yakni sebesar 19,5 %. 5) Persentase kasus BBLR
paling besar terjadi pada ibu dengan usia kehamilan preterm (< 37 minggu) yakni
sebesar 64,0 %. 6) Persentase kasus BBLR paling besar terjadi pada ibu dengan
tingkat paritas ≥3 kali (100 %). 7) Persentase kasus BBLR pada persalinan Seksio
Sesarea (31,6%) lebih banyak dibandingkan kasus BBLR pada proses persalinan
Ekstraksi Vakum (8,3%) dan Spontan (10,9 %). 8) Persentase kasus BBLR pada ibu
dengan tinggi badan ≥ 150 cm (16,5%) lebih besar dibandingkan kasus BBLR pada
ibu dengan tinggi badan < 150 cm (12,5 %). 9) Persentase kasus BBLR paling besar
terjadi pada ibu yang mengalami kelainan plasenta previa, yakni sebesar 45,5 %. 10)
Usia kehamilan ibu tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pertambahan berat badan pada ibu yang melahirkan bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR).
Kesimpulan. Umur ibu >35 tahun, tempat tinggal wilayah desa, pekerjaan buruh, usia
kehamilan preterm, paritas ≥ 3 kali, persalinan Sectio Caesaria, Tinggi Badan ≥ 150
cm, kelainan plasenta previa merupakan distribusi yang frekuensinya paling besar
dari faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) serta
usia kehamilan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertambahan
berat badan ibu yang melahirkan bayi dengan bayi berat lahir rendah.
Kata kunci. BBLR, profil
Collections
- Medical Education [2279]