Perbandingan Hasil Terapi Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Dengan Dan Tanpa Diabetes Mellitus di RSUD Kabupaten Wonosobo
Abstract
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
diastolik ≥ 90 mmHg secara persisten. Adanya penyakit penyulit seperti diabetes
mellitus pada pengobatan hipertensi dapat berpotensi sebagai penghalang tercapainya
tekanan darah terkontrol. Tujuan penelitian adalah mengetahui obat antihipertensi
yang digunakan dalam penanganan hipertensi, hasil terapi antihipertensi, dan faktor
yang mempengaruhi hasil terapi pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus serta
hubungan antara diabetes mellitus dengan hasil terapi antihipertensi di RSUD
Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional analitik
pada pasien yang menjalankan pengobatan hipertensi di RSUD Kabupaten
Wonosobo. Penilaian hasil terapi menggunakan parameter primer yaitu tekanan darah
dan parameter sekunder berupa kualitas hidup. Kuesioner SF-36 dan data rekam
medis digunakan untuk mengukur perbandingan hasil terapi antihipertensi pada
pasien hipertensi dengan diabetes mellitus dan tanpa diabetes mellitus. Uji statistik
regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
terapi pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus, sedangkan untuk mengetahui
hubungan antara diabetes mellitus dengan hasil terapi antihipertensi digunakan
analisis Chi square dan perhitungan secara manual menggunakan risiko relatif
dengan taraf kepercayaan 95% Confidance interval (95% CI). Hasil penelitian
menunjukkan antihipertensi yang paling banyak digunakan untuk pasien hipertensi
adalah Hydrochlorthiazid (HCT) sebanyak 42,8%, sedangkan untuk pasien hipertensi
dengan DM adalah bisoprolol sebanyak 23,21%. Hasil terapi antihipertensi
menunjukkan 50% pasien hipertensi tanpa DM dan 48,21% pasien hipertensi dengan
DM memiliki kualitas hidup baik. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan
dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh hasil tidak terdapat hubungan antara DM
dengan hasil terapi antihipertensi di RSUD Kabupaten Wonosobo (p=0,462). Faktor
yang mempengaruhi hasil terapi antihipertensi pada pasien hipertensi dengan DM
adalah BMI (p=0,01) dan status pendidikan (p=0,03).
Collections
- Medical Education [2281]