Show simple item record

dc.contributor.advisorSaepudin, M. Si., Apt
dc.contributor.advisorOkti Ratna Mafruhah, M.Sc., Apt
dc.contributor.authorRahmawati, Ika /08613018
dc.date.accessioned2020-10-06T04:11:12Z
dc.date.available2020-10-06T04:11:12Z
dc.date.issued2012-07-12
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/24397
dc.description.abstractHipertensi merupakan kondisi tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg secara persisten. Adanya penyakit penyulit seperti diabetes mellitus pada pengobatan hipertensi dapat berpotensi sebagai penghalang tercapainya tekanan darah terkontrol. Tujuan penelitian adalah mengetahui obat antihipertensi yang digunakan dalam penanganan hipertensi, hasil terapi antihipertensi, dan faktor yang mempengaruhi hasil terapi pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus serta hubungan antara diabetes mellitus dengan hasil terapi antihipertensi di RSUD Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional analitik pada pasien yang menjalankan pengobatan hipertensi di RSUD Kabupaten Wonosobo. Penilaian hasil terapi menggunakan parameter primer yaitu tekanan darah dan parameter sekunder berupa kualitas hidup. Kuesioner SF-36 dan data rekam medis digunakan untuk mengukur perbandingan hasil terapi antihipertensi pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus dan tanpa diabetes mellitus. Uji statistik regresi logistik digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil terapi pada pasien hipertensi dengan diabetes mellitus, sedangkan untuk mengetahui hubungan antara diabetes mellitus dengan hasil terapi antihipertensi digunakan analisis Chi square dan perhitungan secara manual menggunakan risiko relatif dengan taraf kepercayaan 95% Confidance interval (95% CI). Hasil penelitian menunjukkan antihipertensi yang paling banyak digunakan untuk pasien hipertensi adalah Hydrochlorthiazid (HCT) sebanyak 42,8%, sedangkan untuk pasien hipertensi dengan DM adalah bisoprolol sebanyak 23,21%. Hasil terapi antihipertensi menunjukkan 50% pasien hipertensi tanpa DM dan 48,21% pasien hipertensi dengan DM memiliki kualitas hidup baik. Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan dengan taraf kepercayaan 95% diperoleh hasil tidak terdapat hubungan antara DM dengan hasil terapi antihipertensi di RSUD Kabupaten Wonosobo (p=0,462). Faktor yang mempengaruhi hasil terapi antihipertensi pada pasien hipertensi dengan DM adalah BMI (p=0,01) dan status pendidikan (p=0,03).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectHRQOL SF-36en_US
dc.subjectdiabetes mellitusen_US
dc.subjecthipertensen_US
dc.titlePerbandingan Hasil Terapi Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Dengan Dan Tanpa Diabetes Mellitus di RSUD Kabupaten Wonosoboen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record