Show simple item record

dc.contributor.authorUtami, Nur Dhiany Dewi
dc.contributor.authorKusumayani, Ika
dc.date.accessioned2017-02-10T01:17:23Z
dc.date.available2017-02-10T01:17:23Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2426
dc.description.abstractDalam memasuki era globalisasi, pada usaha jasa kontruksi, "mutu" sudah menjadi keharusan untuk digunakan sebagai senjata utama dalam memenangkan persaingan yang sehat, baik antar kontraktor nasional maupun dalam perdagangan bebas. Mutu adalah suatu citra yang sangat didambakan oleh setiap kontraktor untuk memberikan jasa kepada pemilik proyek, baik dalam hal jasa pelayanan maupun jasa produksi. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menjamin mutu produk atau jasa yang akan diperdagangkan. Sementara ini, standar mutu yang dipakai di Indonesia dan sekaligus diakui oleh internasional adalah ISO (International Organization for Standardization). Untuk standar mutu konstruksi adalah ISO 9000. Pada buku Wiryodiningrat diterangkan bahwa suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan bila dilaksanakan tanpa pengendalian terhadap mutu, ada kemungkinan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari persyaratan yang ditetapkan atas produk akhir, sehingga terjadi perbaikan atau pekerjaan ulang yang selanjutnya menyebabkan ketidakpuasan pemilik proyek. Penyimpangan tersebut dapat dicegah dengan elemen 4.9. Pengendalian Proses. Data yang dianalisis adalah data pelaksanaan pekerjaan beton kolom pada proyek pembangunan gedung ISI V Yogyakarta. Setelah dibandingkan, bisa diketahui ada tidaknya penyimpangan. Penyimpangan bisa terjadi pada prosedur pelaksanaan pekerjaannya maupun hasil pekerjaannya. Dari hasil analisis data yang ada, ditemukan adanya ketidaksesuaian pada hasil pekerjaan atau produk yang cacat. Setelah ditelusuri ternyata ada prosedur yang tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana, yaitu pada item pekerjaan penuangan pasta beton dan penggetaran dengan alat vibrator. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa, prosedur yang dilakukan keluar dari rencana, akan mengalami ketidaksesuaian pada hasil pekerjaan atau ada produk yang cacat. Tetapi ketidaksesuaian ini dianggap tidak ada, karena masih dalam batas toleransi yang ditentukan. Untuk rencana mutu, semua telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectStandar ISO 9000en_US
dc.subjectPedoman Penerapanen_US
dc.subjectSistem Manajemen Mutuen_US
dc.subjectPelaksanaan Pekerjaanen_US
dc.subjectPengecoran Beton Kolomen_US
dc.subjectProyek Pembangunanen_US
dc.subjectGedung ISI V Yogyakartaen_US
dc.titleStandar ISO 9000 sebagai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen Mutu pada Pelaksanaan Pekerjaan Pengecoran Beton Kolom pada Proyek Pembangunan Gedung ISI V Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record