Show simple item record

dc.contributor.authorSiambaton, Muhammad Fahmy
dc.date.accessioned2017-02-09T06:38:38Z
dc.date.available2017-02-09T06:38:38Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/2417
dc.description.abstractMasjid dan perancangannya adalah substansi wacana yang ingin dibangun dalam tulisan skripsi ini. Sebuah kebebasan ditawarkan dalam keterbatasan pikiran manusia dihadapan sang pencipta. Sejarah telah memberi banyak sesuatu bagi yang memikirkannya untuk menuju masa depan, arsitektur mengalaminya. Arsitektur sakral merupakan bagian dari arsitektur masa lalu yang banyak diciptakan oleh pemikiran manusia tradisional. Pemikiran-pemikiran tersebut bersifat spiritual religius. Pemikiran dalam menanggapi makna Tuhan, manusia, dan alam semesta yang kemudian ditransformasikan ke dalam simbol-simbol dan diaktualisasikan ke dalam bentuk-bentuk kegiatan dan bangunan sebagai sebuah tradisi. Tradisi ini sebagai tradisi kosmografi, banyak digunakan oleh berbagai tradisi di dunia termasuk tradisi di dalam Islam. Selaras adalah kata yang cukup untuk mengungkapkan Islam dalam memasuki suatu kebudayaan melalui penyiaran dakwahnya sehingga menciptakan "tradisi-tradisi" Islam di seluruh dunia. Islam Persia, Islam Pakistan, Islam India, dan termasuk Islam Jawa. Tradisi Islam Jawa menjadi obyek pengamatan khusus untuk menemukan konsep-konsep perancangan dalam hal ini adalah perancangan bangunan masjid dan menjadi bagian sebuah tradisi kosmografi. Jawa dan Islam dalam konteks keraton terlihat jelas dalam pemaknaan tempat dalam jalur sakral keraton. Eksistensi titik awal merupakan bagian dari pemaknaan dalam jalur tersebut dan menjadi konteks utama menuju penyusunan konsep-konsep perancangan masjid. Ilmu yang telah didapat selama menganalisis tradisi-tradisi penggunaan kosmografi secara tidak langsung telah menjadi bahan untuk membangun sebuah tradisi kosmografi dalam konteks eksistensi titik awal pada jalur sakral di Keraton Yogyakarta sebagai bagian tradisi Islam Jawa. Dengan demikian, sepanjang proses perencanaan dan perancangan arsitektur di studio menuntut konsistensi yang telah dihasilkan dalam penulisan dan dipresentasikan dalam seminar akhir serta difikirkan sebagai sebuah wacana keislaman.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectSebuah Konseptualisasien_US
dc.subjectEksistensi Titik Awalen_US
dc.subjectPerancangan Masjiden_US
dc.subjectKonteks Strukturen_US
dc.subjectJalan Mistiken_US
dc.subjectKeraton Yogyakartaen_US
dc.titleSebuah Konseptualisasi Eksistensi Titik Awal pada Perancangan Masjid dalam Konteks Struktur Jalan Mistik Keraton Yogyakartaen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record