Perancangan Terminal Bandar Udara Wiriadinata Tasikmalaya Dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular
Abstract
Pada tahun 2016 Pembangunan Terminal Bandar Udara komersial telah direncanakan
oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya, tetapi pada tahun 2018 baru menjadi bandar udara
komersial,namun bandar udara ini belum memiliki sebuah terminal bandar udara yang baik,
karena masih menggunakan bangunan TNI sebagai terminal bandaranya. Saat ini transportasi
udara banyak diminati oleh masyarakat seiring berjalannya waktu, untuk meningkatkan
perekonomian masyarakat khususnya di Tasikmalaya, oleh karena itu bandar udara sangat
diharapkan oleh masyarakat Tasikmalaya maupun wisatawan. Bandar Udara merupakan
pintu gerbang masuknya masyarakat luar ke Tasikmalaya sekaligus sebagai simbil kota atau
daerah, bentuk bangunan bandar udara akan menjadi alat komunikasi visual bagi masyarakat
luar untuk mengenal wilayah atau identitas Kota Tasikmalaya. Oleh karena pendekatan
Arsitektur Neo vernakular diperlukan untuk menunjukan identitas tersebut, dengan mendesain
bandar udara yang mengambil unsur tradisional namun tetap terlihat modern. Tujuan dari
perancangan ini adalah menyediakan kebutuhan fasilitas penunjang transportasi udara yang
beridentitas lokal. Terdapat 4 variabel perancangan Arsitektur Neo Vernakular yaitu bentuk,
material, elemen, dan detail ornament. Metode analisis yang digunakan adalah dengan
menggunakan bangunan arsitektur vernakular Tasikmalaya yaitu Rumah Adat Kampung
Naga, dengan menggunakan bentuk atap Julang Ngapak yang ditransformasikan kedalam
bentuk yang lebih modern, dari segi material yang digunakan adalah material lokal yang
dipadukan dengan material modern, selain itu penggunaan elemen kontruksi rumah adat
kampung naga dengan ornamentnya. Hasil dari rancangan ini adalah terminal bandar udara
yang menjadi fasilitas penunjang transportasi udara bagi masyarakat, menjadi sebuah pintu
gerbang sekaligus menjadi simbol untuk kota Tasikmalaya.
Collections
- Architecture [3658]