Shoping Center di Kawasan Stasiun Purwosari Solo: Citra Bangunan Kolonial sebagai Faktor Penentu Perancangan
Abstract
Kota Solo merupakan kota dagang bentukan pemerintah kolonial Belanda.
Dimana kegiatan berdagang di kota Solo sangat marak dan terus berkembang dari
jaman ke jaman. Sektor perdagangan yang menghasilkan nominal keuangan terbesar
bagi PDRB kota Solo, saat ini menuntut pengadaan fasilitas perdagangan yang lebih
inovatif, aman dan nyaman. Fasillitas perdagangan ini yang disebut sebagai shopping
center atau shopping mall.
Kawasan pusat kota Solo, saat ini kondisinya sudah sangat padat dengan banyak
sekali titik-titik magnet perdagangan dan perkantoran. Oleh karena itu pemilihan
fasillitas perdagangan yang direncanakan akan dialokasikan pada kawasan yang
berada diluar pusat kota, namun masih tetap terhubung dengan mudah, yaitu
berdekatan dengan pintu gerbang kota kawasan Purwosari-Solo. Selain berada dekat
dengan gapura gerbang kota (gapura Kleco), kawasan Purwosari-Solo juga berada di
kawasan konservasi stasiun Purwosari Solo, yang mana di kawasan ini banyak terdapat
bangunan-bangunan berfasad kolonial-Belanda. Dalam usaha mewujudkan sikap dan
suasana yang serasi dan sinkron dengan eksisting kawasan konservasi stasiun
Purwosari-Solo, penulis memilih untuk menggunakan metode preseden terhadap
bangunan arsitektur kolonial sebagai dasar perancangan bangunan Shopping Center
yang akan dirancang.
Konsep bangunan arsitektur kolonial yang dipresedeni, akan dibuat sedemikian
rupa mewujudkan desain-desain bentukan yang mendukung bagi fungsi komersial
yang akan diwadahi. Contoh sikap dan usaha dalam menyamakan konsep antara
sebuah bentukan arsitektur kolonial terhadap fungsi komersial, tercermin dalam
transformasi desain sebagai berikut: bentuk jendela dengan dimensi yang cukup lebar
pada bangunan arsitektur kolonial dapat dimanfaatkan sebagai etalase counter retail,
sikap kemencolokan (boldness) sebagai perwujudan citra shopping center terjawab
melalui desain bangunan arsitektur kolonial yang penuh ornamentasi kanopi dan
perulangan bukaan, serta bentukan porch yang menonjol pada entrance dan tingginya
atap yang mempertegas akan konsep kemonumentalan bangunan.
Collections
- Architecture [3658]