Show simple item record

dc.contributor.advisorMutia Dewi
dc.contributor.authorIndraswuri Wulandari, 16321058
dc.date.accessioned2020-09-02T02:13:46Z
dc.date.available2020-09-02T02:13:46Z
dc.date.issued2020-06-24
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23664
dc.description.abstractWulandari, Indraswuri (2020). Analisis Model Komunikasi Pemberdayaan Peerempuan Program Bank Sampah di DIY (Studi Kasus di Kelurahan Bumijo, Yogyakarta) Permasalahan sampah semakin meningkat setiap tahunnya yang menyebabkan bencana banjir, dan pencemaran lingkungan. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dari itu diperlukan penanganan khusus untuk mengatasi masalah sampah. Dibentuknya Bank Sampah bertujuan agar masyarakat melakukan kegiatan yang bermanfaat dan memiliki nilai tersendiri. Program Bank Sampah sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan perekonomian. Menurut Dinas Lingkungan Hidup Yogyakarta atau DLH bahwa Bank Sampah harus menerapakan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) agar masyarakat memilah mengumpulkan sampah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui model komunikasi pemberdayaan yang muncul. Model Komunikasi pemberdayaan yang muncul yaitu model Bottom-up dan model Horizontal. Kedua Bank Sampah menerapkan elemen-elemen komunikasi pemberdayaan mulai dari komunikator yang sudah jelas yaitu ketua Bank Sampah Lintas Winongo dan Bank Sampah Sorwo atau Narasumber yang didatangkan dari luar. Pesan yang disampaikan dalam pertemuan bersifat edukatif dan informatif. Media yang digunakan leaflet dalam pertemuan secara tatap muka. Penerima manfaat di Bank Sampah merupakan ibu-ibu rumah tangga yang menjadi anggota Bank Sampah Lintas Winongo dan Bank Sampah Sorwo. Serta feedback yang diberikan oleh penerima manfaat baik langsung atau tidak langsung. Penelitian ini berlokasi di DIY tepatnya di Bank Sampah Lintas Winongo dan Bank Sampah Sorwo yang berada di Kelurahan Bumijo. Rumusan masalah yang diangkat oleh penulis adalah bagaimana analisis model komunikasi pemberdayaan perempuan melalui program Bank Sampah Lintas Winongo dan Bank Sampah Sorwo. Rumusan Masalah selanjutnya yaitu apa saja faktor pendukung dan penghambat dengan adanya Bank Sampah. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis dan pendekatan Deskriptif Kualitatif dengan harapan semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik dari responden dan sesuai dengan harapan melalui proses wawancara. Penelitian ini menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat, perempuan sebagai partisipasi pemberdayaan, komunikasi pemberdayaan, dan analisis SWOT. Teori yang pertama adalah Pemberdayaan Masyarakat, yang kedua adalah perempuan sebagai pemberdayaan masyarakat dijelaskan mengenai beberapa dimensi seperti dimensi kesejahteraan dan dimensi partisipasi. Dalam komunikasi pemberdayaan dijelaskan mengeani komunikator, pesan, media, penerima manfaat, dan feedback. Serta model komunikasi pemberdayaan yang muncul seperti model Bottom-Up dan model Horizontal. Yang terakhir adalah Analisis SWOT yang terdiri dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKomunikasi Pemberdayaanen_US
dc.subjectPemberdayaan Perempuanen_US
dc.subjectBank Sampah Lintas Winongoen_US
dc.subjectBank Sampah Bumijoen_US
dc.titleAnalisis Model Komunikasi Pemberdayaan Perempuan Program Bank Sampah di DIY (Studi Kasus di Kelurahan Bumijo, Yogyakarta)en_US
dc.Identifier.NIM16321058


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record