Show simple item record

dc.contributor.advisorSubarkah
dc.contributor.advisorAkhmad Marzuko
dc.contributor.authorRimanda Dwi Astika, 97511233
dc.contributor.authorBambang Supriyanto, 97511399
dc.date.accessioned2020-08-07T02:39:47Z
dc.date.available2020-08-07T02:39:47Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/23202
dc.description.abstractTanah merupakan pendukung suatu bangunan , khususnya pada konstruksi jalan. Kekuatan dan keawetan perkerasan sangat ditentukan oleh sifat-sifat tanah dasarnya, pada kenyataannya tidak semua tanah sesuai dengan persyaratan teknis subgrade, contohnya tanah lempung yang mempunyai daya dukung yang rendah dan swelling yang tinggi. Di sisi lain, permasalahan kalangan industri tekstil dalam membuang dan menangani limbah yang berupa sludge. Sludge merupakan lumpur hasil proses netralisir yang dikeringkan yang berbentuk padatan halus yang masih mengandung limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun ). Berdasarkan hasil penelitian BTKL DIY, unsur terbanyak sludge adalah Ca dan CaC0₃ , yang merupakan unsur-unsur penyusun kapur. Dari kenyataan di atas, perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan limbah padat industri tekstil ( sludge ) sebagai stabilisator dengan bahan tambah berupa zeolit. Zeolit merupakan bahan galian yang mempunyai kemampuan untuk menjerat unsur-unsur B3 dari sludge, perbandingan campuran yang digunakan adalah 1:1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh stabilisator ( sludge, zeolit, sludge dan zeolit) terhadap subgrade yaitu perbaikan kualitas tanah dan daya dukungnya yang ditunjukan dengan nilai CBR. Penambahan fariasi stabilisator menggunakan kadar 2%, 4%, 6% dan 8% terhadap berat berat isi kering tanah dengan waktu pemeraman0, 3, 7,14 , dan 21 hari. Dari hasil penelitian didapatkan nilai swelling untuk tanah asli sebesar 42,81%. Setelah dhambah campuran sludge dan zeolit turun sebesar 31,25%, untuk tanah + sludge nilai pengembangannya turun menjadi 26,08 %, sedangkan tanah + zeolit mengalami kenaikan sebesar 53,74 %. Untuk nilai CBR pemeraman 0 hari tanah asli sebesar 4,11 %, dari ketiga campuran tersebut terjadi peningkatan nilai CBR sebesar 30 % - 70 %. Nilai CBR meningkat seiring lamanya waktu pemeraman, nilai CBR tertinggi saat pemeraman 21 hari adalah tanah + sludge sebesar 13,71 %, tanah + zeolit sebesar 12,34 % dan tanah campuran sludge + zeolit sebesar 11,88 %. Dari hasil pengujian parameter fisika dan kimia mengenai parameter limbah B3 ( Pb, Cd dan Cr ) yang terkandung di dalam campuran tanah + sludge mengalami penurunan setelah tanah tersebut dicampur dengan zeolit dan masih dibawah baku mutu logam keramik standar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStabilisasi Tanah Lempungen_US
dc.subjectSubgrade Jalanen_US
dc.subjectLimbah Padat Industri Tekstilen_US
dc.subjectSludgeen_US
dc.subjectZeoliten_US
dc.titleStabilisasi Tanah Lempung pada Subgrade Jalan dengan Menggunakan Limbah Padat Industri Tekstil ( Sludge ) dan Zeoliten_US
dc.Identifier.NIM97511233
dc.Identifier.NIM97511399


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record