Stabilisasi Tanah Lempung pada Subgrade Jalan dengan Menggunakan Limbah Padat Industri Tekstil ( Sludge ) dan Zeolit
View/ Open
Date
2002Author
Rimanda Dwi Astika, 97511233
Bambang Supriyanto, 97511399
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanah merupakan pendukung suatu bangunan , khususnya pada konstruksi
jalan. Kekuatan dan keawetan perkerasan sangat ditentukan oleh sifat-sifat tanah
dasarnya, pada kenyataannya tidak semua tanah sesuai dengan persyaratan teknis
subgrade, contohnya tanah lempung yang mempunyai daya dukung yang rendah
dan swelling yang tinggi. Di sisi lain, permasalahan kalangan industri tekstil
dalam membuang dan menangani limbah yang berupa sludge. Sludge merupakan
lumpur hasil proses netralisir yang dikeringkan yang berbentuk padatan halus
yang masih mengandung limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun ).
Berdasarkan hasil penelitian BTKL DIY, unsur terbanyak sludge adalah Ca dan
CaC0₃ , yang merupakan unsur-unsur penyusun kapur. Dari kenyataan di atas,
perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya. Salah satu caranya adalah dengan
menggunakan limbah padat industri tekstil ( sludge ) sebagai stabilisator dengan
bahan tambah berupa zeolit. Zeolit merupakan bahan galian yang mempunyai
kemampuan untuk menjerat unsur-unsur B3 dari sludge, perbandingan campuran
yang digunakan adalah 1:1.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh stabilisator ( sludge,
zeolit, sludge dan zeolit) terhadap subgrade yaitu perbaikan kualitas tanah dan
daya dukungnya yang ditunjukan dengan nilai CBR. Penambahan fariasi
stabilisator menggunakan kadar 2%, 4%, 6% dan 8% terhadap berat berat isi
kering tanah dengan waktu pemeraman0, 3, 7,14 , dan 21 hari.
Dari hasil penelitian didapatkan nilai swelling untuk tanah asli sebesar
42,81%. Setelah dhambah campuran sludge dan zeolit turun sebesar 31,25%,
untuk tanah + sludge nilai pengembangannya turun menjadi 26,08 %, sedangkan
tanah + zeolit mengalami kenaikan sebesar 53,74 %. Untuk nilai CBR pemeraman
0 hari tanah asli sebesar 4,11 %, dari ketiga campuran tersebut terjadi
peningkatan nilai CBR sebesar 30 % - 70 %. Nilai CBR meningkat seiring
lamanya waktu pemeraman, nilai CBR tertinggi saat pemeraman 21 hari adalah
tanah + sludge sebesar 13,71 %, tanah + zeolit sebesar 12,34 % dan tanah
campuran sludge + zeolit sebesar 11,88 %.
Dari hasil pengujian parameter fisika dan kimia mengenai parameter limbah
B3 ( Pb, Cd dan Cr ) yang terkandung di dalam campuran tanah + sludge
mengalami penurunan setelah tanah tersebut dicampur dengan zeolit dan masih
dibawah baku mutu logam keramik standar.
Collections
- Civil Engineering [4193]