Kapasitas Lentur Gelagar Pelat Penampang Idan Penampang Dobel Delta Dengan Rasio Tinggi Terhadap Lebar Sama Dengan (h/b=6)
Abstract
Gelagar pelat I merupakan pelat yang terdiri dari dua pelat sayap dan satu
pelat badan yang dihubungkan dengan menggunakan alat sambung las. Dalam
perencanaan biasanya pelat I memiliki angka kelangsingan yang tinggi. Akibatnya,
pelat cenderung mengalami tekuk (buckling). Banyak ragam kegagalan yang terjadi
pada gelagar pelat I yaitu : Tekuk Lokal Sayap ( Local Buckling Flens), Tekuk Lokal
Badan (Web Local Buckling), Dan Tekuk Puntir Lateral (Lateral Torsional
Buckling). Karena banyaknya kelemahan pada pelat I bukan tidak mungkin kapasitas
gelagar pelat I dapat ditingkatkan. Kapasitas gelagar I dapat ditingkatkan dengan
menambahkan pelat penopang pada sisi sayap dan pelat badannya atau yang dikenal
dengan pelat Dobel Delta.
Penelitian eksperimental ini bertujuan untuk membandingkan momen lentur
gelagar I dan gelagar Dobel Delta, membandingkan koefisien tekuk, membandingkan
nilai tegangan kritis, membandingkan kurva beban deformasi dan kekakuan pelat,
mendapatkan kurva kelengkungan, dan membandingkan nilai hubungan momen
nominal dan momen leleh terhadap kelangsingan pelat antara gelagar pelat I dan
gelagar pelat Dobel Delta. Bila faktor penambahan bahan lebih kecil dari kapasitas
kekuatan gelagar pelat bukan tidak mungkin gelagar pelat Dobel Delta dijadikan
pertimbangan dalam perencanaan.
Hasil penelitian yang telah didapatkan antara lain : terjadi peningkatan
kapasitas dalam menahan beban sebesar 1,64 kali, terjadi penurunan defleksi, tekuk
local tidak terjadi pada pelat Dobel Delta, terjadi peningkatan koefisien tekuk pelat
sayap dan pelat badan, terjadi peningkatan kekakuan sebesar 1,39, terjadj penurunan
momen kelengkungan, semakin kecil kelangsingan pelat semakiri tinggi dalam
menahan lentur dan terjadfi peningkatan tegangan kritis sebesar 1,23 kali, serta
terjadi peningkatan kapasitas momen.
Collections
- Civil Engineering [4205]