Kuat Tekan Kolom Tersusun dari Profil C Bentukan Dingin dengan Batang Perangkai Diagonal
Date
2003Author
L. Kholid Karyadi, 97511229
Yousef Al Azhar, 97511205
Metadata
Show full item recordAbstract
Profil lip chanal (light lipped channal) bentukan dingin (cold-formed)
banyak dipakai terbatas sebagai komponen struktur ringan yang memikul beban
kecil misalnya balok atap (gording). Pembentukan balok susun dan profil light
lipped channal bentukan dingin dan pelat diharapkan mampu memikul beban
aksial yang cukup besar dan efisien. Tinggi penampang profil light lipped
channal bentukan dingin biasanya kurang dari 200 mm dan terbuat dari pelat tipis
sehingga penampangnya mempunyai rasio kelangsingan (b/t) cukup besar.
Kondisi di atas mengakibatkan penampang rawan akan instabilitas/tekuk sehingga
mengalami kegagalan dini. Penggabungan profil light lipped channal bentukan
dingin menjadi kolom tersusun perangkai diagonal dan horizontal, diharapkan
meningkatkan kapasitas dari elemen-elemen penyusun kolom tersebut, sehingga
perlu adanya penelitian eksperimental tentang kuat tekan dengan variasi jarak
(L₁). Semakin panjang jarak batang yang dibatasi oleh elemen-elemen perangkai
(L₁) maka kuat tekan kolom akan meningkat, akan tetapi semakin panjang batang
perangkai diagonal kekuatan kolom akan semakin menurun.
Pada penelitian eksperimental ini menggunakan 8 buah benda uji dengan
lebar kolom (a) konstan sebesar 120 mm, (b) rasio b/t konstan dan panjang
bentang (L) konstan 3000 mm. Benda uji menggunakan variasi rasio L₁/r min=
12,831, 19,247, 25,663, 32,494, 38,494, 44,910, 51,326, dan 57,742. Tumpuan
yang digunakan berupa tumpuan sederhana dengan anggapan bahwa nilai K=T.
Benda uji ditempatkan di Loading Frame dengan posisi tidur, kemudian ditekan
dengan Hidraulik Jack dengan pembebanan statik monotonik dengan kenaikan
sebesar 350 kg.
Berdasarkan ekperimen yang dilakukan dapat diketahui bahwa beban kritis
benda uji (kolom K1; Pcr= 3675kg, kolom K2; Pcr= 3850kg, kolom K3;
Pcr= 2975 kg, kolom K4; Pcr= 3150 kg, kolom K5; Pcr= 3150 kg, kolom K6;
Pcr= 2975 kg, kolom K7, Pcr= 2625 kg, kolom K8; Pcr= 2625 kg). Nilai koefisien
tekuk (k) berkisar antara 1,131 sampai dengan 1,614. Pada pengujian ini nilai
Tegangan kritis (Fcr) berdasarkan hasil pengujian laboratorium berada di bawah
hitungan teoritis Bleich dengan menggunakan modulus tangen dan modulus
tereduksi. Sedangkan bila dibandingkan dengan tegangan ijin metode AISC,
tegangan kritis (Fcr) berdasarkan hasil pengujian laboratorium pada L₁/r < 50
masih lebih besar bila dibandingkan tegangan ijin perencanaan metode AISC,
akan tetapi pada L₁/r > 50 tegangan kritis hasil pengujian berada di bawah
tegangan ijin metode AISC.
Collections
- Civil Engineering [4192]