| dc.description.abstract | Masjid adalah tempat suci yang digunakan umat muslim untuk beribadah yang dibangun untuk memenuhi keperluan ibadah Islam, fungsi dan perannya ditentukan oleh lingkungan, tempat dan zaman dimana bangunan masjid tersebut didirikan. Masjid As-Salam yang terletak di Kelurahan Minomartani RW 04/RT 20 didirikan pada tahun 1986, merupakan masjid yang didirikan dengan dana swadaya dari masyarakat. Letak masjid yang berada ditengah-tengah permukiman padat sangat strategis untuk dijadikan pusat kegiatan keagamaan umat muslim, mengingat sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam dan tidak menutup kemungkinan bermanfaat untuk masyarakat umum. Penampilan bangunan dan tata ruang sangat berpengaruh dalam pengembangan masjid ini mengingat masjid merupakan tempat ibadah yang memiliki simbol-simbol tertentu dan bangunan yang difungsikan untuk kegiatan muamalah yaitu berupa TK yang sangat erat kaitannya dengan hal tersebut. Rencana pengembangan didasarkan atas keinginan dari masyarakat setempat dalam hal ini diambil perwakilan dari masyarakat / key person kemudian dianalisis dan disintesakan menjadi rencana pembangunan yang sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada.
Tahap skematik desain meliputi penerapan konsep minimalis pada tata ruang dan penampilan bangunan masjid, yang -ditunjukkan dengan analisis dan skema. Transformasi konsep minimalis pada gubahan massa terlihat dari pola/bentuk massa yang fungsional, efektif, efisien. Selain itu komposisi bentuk massa bangunan menghasilkan bentukan dengan kesan terbuka dan memunculkan ruang interaksi dengan sumbu tunggal menghadap Kiblat serta orientasi bangunan yang merespon integrasi dua kelompok kegiatan ibadah dan muamalah. Skema perwilayahan kegiatan merupakan pembagian zone bangunan menjadi bangunan ibadah, muamalah, ruang ibadah sekaligus muamalah serta halaman masjid. Skema sirkulasi ruang luar yang mengalir dan ringkas sesuai dengan konsep minimalis, dengan main entrance berada di sebelah Barat dan side entarance disebelah Utara dan Selatan. Skema tata Ruang Dalam ditransformasikan dengan tata ruang yang efektif, fungsional dan pemanfaatkan kontur menggunakan system split level. Minimalis dan terbuka pada penampilan bangunan merupakan konsep tampak bangunan yang ditransformasikan pada skema tampak. Split level pada bangunan ibadah memunculkan hierarki ruang, semakin keatas semakin suci. Skema tata hijau ditata dengan penggunaan vegetasi sederhana dan bersifat grassy, serta meghadirkan unsur air sebagai Spirit Islamic Garden.
Pengembangan desain merupakan hasil akhir dari penerapan konsep minimalis sesuai dengan kriteria yang telah dianalisis. Pada eksterior aplikasi tersebut diungkapkan melalui komposisi bentuk massa yang menyiku menghasilkan kesan terbuka dan memunculkan ruang interaksi, sirkulasi mengalir dan ringkas serta pemanfaatan open space sebagai ruang yang multifungsi yaitu ruang bermain, perluasan ruang sholat dan panggung anak-anak terbuka. Lansekap yang minimalis diaplikasikan dengan perpaduan antara hardscape (paving block, stepping stone) dan softcape (rumput gajah, lili paris,soka, singonium, dll). Tampak bangunan menampilkan kesan minimalis dan terbuka dengan pengolahan gradasi warna, warna coklat pada bangunan ibadah dan warna coklat pastel yang lebih cerah pada bangunan muamalah, finishing kolom dengan plester sawut, penggunaan dinding dengan ketinggian 95 cm dan penggunaan kaca untuk transparansi bidang. Aplikasi pada interior ruangan dengan optimalisasi multifungsi ruang dan meminimalkan adannya ruang mati. Dinding partisi sebagai penyekat antar ruang dengan panjang 240 cm tiap modulnya yang terbuat dari tripleks 6 mm dan kayu 5/7. | en_US |
