Analisis Daya / Kuat Dukung Tanah Gambut Ambarawa dengan Variasi Campuran Kapur Wonosari
Abstract
Tanah Gambut merupakan jenis tanah lunak yang kandungan airnya sangat
besar, lebih besar dari 100%. Sudut gesek dalanmya sangat kecil dan hampir tidak
mempunyai kohesi, mengandung bahan-bahan organik yang besar yaitu mencapai
lebih dari 50 % dan pemampatan yang besar pula, sehingga tidak dapat
dimanfaatkan sebagai pondasi suatu konstruksi bangunan. Persoalan ini mendorong
penyusun untuk mengadakan penelitian dengan tujuan meningkatkan kuat dukung
tanah gambut dengan indikasi dari nilai kuat dukung ijin tanah. Untuk mengetahui
karakteristik tanah gambut asli dilakukan pengujian kadar air, berat jenis, berat
volume dan kohesi serta sudut gesek dalamnya. Setelah itu dianalisis dengan
campuran kapur dari Kota Wonosari, Kabupalen Gunung Kidul, dengan variasi
prosentasi kapur : 5%, 10%, 15%, dan 20%,. Kemudian dilakukan pengujian Kuat
Tekan Bebas dan Triaksial UU dengan masa pemeraman ( curing time ): 3 hari, 7
hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari.
Penelitian lahoratorium dilakukan pada tanah gamhut dari Rawa Pening,
Ambarawa. Tanah gambut tersebut di cari kadar air, berat jenis, berat volume dan
kohesi serta sudut gesek dalamnya. Untuk menentukan kepadatan tanah maksimum
dan kadar air optimum dilakukan pengujian Proktor Standar, yang juga digunakan
untuk pembuatan sampel pengujian Tekan Bebas dan uji Triaksial UU. Hasil dart uji
Tekan Bebas dan uji Triaksial UU pada sampel tanah asli dan tanah campur kapur
diperoleh data kohesi dan sudut geser dalam tanah yang digunakan untuk menghitung
kuat dukung ijin tanah dengan metode Terzaghi.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa sampel tanah asli memiliki
kadar air 1159,28 %,, berat volume tanah basah 1,124 gr cm², berat volume tanah
kenng 0,0892 gr cm² dan berat jenis tanali 1,363, sedangkan nilai kohesi (c) 0,1168
gram², sudut geser dalam (φ) 1,6184. Pada pengujian Proctor Standar diperoleh
kadar air optimum 124,21 % dan berat volume kering maksimum 0,487/ gr cm². Pada
kadar air optimum tersebut tanah dicampur dengan variasi prosentasi kapur yang
pada uji Tekan Bebas didapatkan hasil paling optimum pada penambahan kapur
15%, dari berat kering sampel asli, diperoleh peningkatan kuat dukung ijin (σijin )
sebesar 62,50 % dan pada uji Triaksial UU diperoleh peningkatan kuat dukung ijin
sebesar 31,60%.
Collections
- Civil Engineering [4194]