Stabilisasi Tanah Gambut Rawa Pening Dengan Kapur Tumbuk Dan Kapur Bakar
Abstract
Tanah gambut merupakan tanah lunak jenis organik yang kandungan kadar
airnya sangat besar, lebih besar dari 100%. Sudut gesek dalamnya sangat kecil dan
hampir tidak memiliki kohesi, sehingga daya/kuat dukungnya sangat kecil.Disamping itu
kemampatannya (kompresibilitasnya) sangat besar, sehingga jika menerima beban akan
terjadi penurunan yang sangat besar. Mengingat litasnya tanah gambut yang ada di
tanah air dan aspek ekonomis yaitu penggunaan material selempat ataupun mengurang
biaya pembuata konstruksi di atas tanah gambut maka pada dasa warsa ini sedang
digalakkan metode-metode perlakuan bagi tanah gambut untuk digunakan sebagai bahan
konstruksi.
Dalam mengatasi permasalahan di atas, perlu dilakukan usaha-usaha stabilisasi
sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis tanah gambut untuk mendapatkan karakteristik
lebih baik dan mengusahakan kuat geser (x ) dan kohesi (c). Salah satu bahan alternatif
dengan menggunakan campuran kapur yaitu dengan proses campur kapur tumbuk dan
dengan proses campur kapur bakar yang memiliki kandungan kalsium untuk
menghasilkan reaksi ponzzolan. Hasil dari reaksi ini adalah terbentuknya gel Ca(SiO3)
yang bersifat mengikat butiran tanah gambut. Pada penelitian ini dibuat campuran kadar
kapur tumbuk 0%,2%,4%,8% dan 10% dan campuran kadar kapur bakar 0% ,2%, 4%, 8%
dan 10% terhadap berat kering tanah. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variasi bahan campur tersebut terhadap usaha memperbaiki sifat-sifat fisis dan
sifat-sifat mekanis tanah gambut.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa penggunaan bahan campur kapur tumbuk
dan campur kapur bakar menunjukkan nilai parameter sifat-sifat fisis dan sifat-sifat
mekanis tanah mengalami perubahan nilai kadar air tanah asli sebesar 1159.28% dan
nilai kadar air setelah pengeringan satu minggu sebesar 33.605%. Nilai berat volume
tanah kering asli sebesar 0.0892 gr/cm³ dan setelah pengeringan satu minggu menjadi
0.86149 gr/cm³. Nilai berat jenis (Gs) mengalami peningkatan sebesar 9.35% pada
(kadar kapur tumbuk 10% diambil pada OMC maksimum) dan 2.88% pada (kadar kapur
bakar 8% diambil pada OMC maksimum). Nilai MDD dan nilai OMC dari pengujian
proctor pada kadar campuran kapur maksimum mengalami peningkatan didapat pada
kadar campuran kapur tumbuk 10% pada nilai MDD sebesar 1.44% dan pada nilai
OMC sebesar 1.05% dan pada kadar campur kapur bakar 8% nilai MDD nya
mengalami penurunan sebesar 2.39% dan nilai OMC nya mengalami peningkatan
sebesar 0.36%. Berdasarkan uji Konsolidasi pada curing time 3 hari dan 7 hari
campuran kapur tumbuk 10% nilai AngKa Port mengalami penurunan sebesar 8.37%,
Indek Pemampatan mengalami peningkatan sebesar 16.84% dan pada curing time 3 hari
dan 7 hari pada kadar campuran kapur bakar 8% nilai Angka Port mengalami
penurunan sebesar 4.15%, dan Indek Pemampatannya mengalami peningkatan sebesar
21.53%.
Collections
- Civil Engineering [4196]