Shopping Center Sebagai Fasilitas Perbelanjaan yang Rekreatif untuk Meningkatkan Daya Tarik Konsumen di Kawasan Pasar Wates
Abstract
Pusat perbelanjaan sebagai fasilitas komersial di perkotaan
dalam perkembangannya memberikan peran sebagai tempat
untuk memenuhi kebutuhan rnasyarakat yang banyak dikunjungi
orang. Dalam perkembangannya pusat perbelanjaan tidak hanya
dijadikan sebagai tempat transaksi perdagangan, tetapi telah
berkembang menjadi tempat yang rekreatif untuk dikunjungi
konsurnen karena memberikan rasa nyaman sehingga dapat
menikmati kegiatan yang dilakukan. Karena suasana rekreatif
akan memberikan suatu daya tarik dan ekspresi menyenangkan.
Dalam penulisan tugas akhir ini telah dilakukan studi
pernbanding pada pusat perbelanjaan di Yogyakarta (Ramai Mall
dan Malioboro Mall). Dari hasil studi pembanding tersebut
kemudian diidentifikasi untuk rnendapatkan unsur-unsnr yang
dapat menentukan suasana rekreatif, yaitu bentuk, skala ruang,
bentuk ruang sirkulasi, organisasi ruang dan warna ruang.
Dari hasil identifikasi tersebut kemudian dilakukan analisis
sehingga diperoleh hasil, yaitu bentuk yang mencerminkan
suasana rekreatif adalah komposisi bentuk dasar segiempat
dengan prinsip penyusunan secara hirarki, karena prinsip
tersebut mempunyai karakter bentuk yang berbeda dari
ukurannya dan dari penempatannya. Sehingga dengan adanya
perbedaan tersebut akan menjadi suatu bentuk yang dinarnis dan
tidak monoton. Skala ruang, yaitu menggunakan skala normal
pada ruang yang mempunyai sifat gembira dan membutuhkan
keleluasaan dalam pergerakan, yaitu pada lobby, unit pertokoan
dan arena permainan. Sedangkan skala intim digunakan pada
ruang pengelola karena mempunyai sifat formal, tenang dan
membutuhkan konsentrasi. Untuk sirkulasi yang dapat
menciptakan suasana rekreatif adalah sirkulasi yang tidak
monoton seperti adanya perubahan bentuk ruang sirkulasi,
perubahan bentuk ruang yang dihubungkan, perubahan
ketinggian lantai, dan perubahan ketinggian plafon. Kemudian
organisasi ruang yang mencerminkan suasana rekreatif adalah
organisasi cluster karena mempunyai karakter ketidakteraturan
bentuk serta mempunyai orientasi leluasa ke segala arah,
Sedangkan warna yang dapat memberikan suasana rekreatif
adalah warna yang mempunyai kesan hangat (jingga) yang
digunakan pada lobby, unit pertokoan dan arena permainan
karena ruang tersebut mempunyai sifat kegiatan gembira dan
bersifat rekreasi, serta penggunaan warna dingin (biru) untuk
ruang pengelola karena mempunyai sifat kegiatan formal dan
membutuhkan konsentrasi dalam pekerjaan.
Collections
- Architecture [3659]