Show simple item record

dc.contributor.authorIkhsan Agus, 90340040
dc.date.accessioned2020-05-12T09:51:24Z
dc.date.available2020-05-12T09:51:24Z
dc.date.issued1996
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/20510
dc.description.abstractSelama manusia masih mememenuhi kebutuhan akan ruang, selama itu pula manusia bergelut dalam permasalahan peruangan. Dengan demikian sejalan dengan pemenuhan kebutuhan ruang tersebut manusia akan selalu berhadapan dengan permasalahan peruangan. Pada dasarnya disinilah fungsi dari Ilmu Arsitektur, yang harus selalu siap berhadapan dengan tekanan-tekanan tersebut, dan disini pula peran arsitek selaku katalisator yang menetralisir keadaan. Merupakan suatu fenomena yang terus berubah dan berkembang dalam pemenuhan akan ruang, dimana peruangan yang sudah ada terus didesak oleh kebutuhan, sehingga pada akhirnya muncul suatu permasalahan dimana ruang sudah tidak lag; mampu mengantipasi keadaan dalam kondisi kegiatan yang dimultifungsikan. Pada dasarnya bila ditinjau lebih jauh bukan perencanaan bangunan yang telah keliru dalam penempatan fungsi, akan tetapi justru dalam perjalanan pemakaian yang terjadi pemaksaan fungsi. Kondisi ini secara otomatis akan berpengaruh pada kegiatan yang berlangsung, dimana ruang tidak mampu mengantipasi sifat dan karakter kegiatan yang akan diwadahi. Untuk mengantipasi kondisi ini, maka dibutuhkan solusi yang tepat dengan memultifungsikan bangunan sejak dari awal perencanaan dan bukannya multifungsi terjadi dalam perjalanan pemakaian. Disamping itu sebagai bangunan yang hadir ditengah-tengah masyarakat diharapkan mampu menarik simpati dengan kesan visual yang kuat yang selanjutnya dapat pula menjembatani persepsi akan fungsi yang diwadahi.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleGedung Serbaguna di Yogyakarta Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record