| dc.description.abstract | Prinsip Good Amil Governance merupakan sebuah sistem manajemen tata kelola untuk Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) dalam menciptakan pengelolaan dana Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS) secara sehat dan benar. Instrumen dari prinsip tersebut terdiri dari transparancy, accountability, responsibility, independency, fairness, integrity, reliability, competence, dan reputation. Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) harus mampu menerapkan prinsip-prinsip tersebut dengan sangat baik, sebagai upaya dalam memberikan kepuasan dan meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholder (muzakki), bahwa dana Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS) yang mereka berikan, manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh penerima bantuan (mustahik) dengan benar dan maksimal. Dengan penerapan prinsip Good Amil Governance (GAG), diharapkan dapat membuat permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Pengelola Zakat (LPZ) akan semakin berkurang, meningkatkan kepercayaan publik, penghimpunan dana Zakat, Infak dan Shadaqah (ZIS) lebih maksimal, dan distribusi target semakin lebih tepat serta bermakna bagi mereka yang berhak menerimanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi dari prinsip Good Amil Governance di BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta. Menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data dan informasi dari hasil wawancara dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis dengan metode reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan semua instrumen dari prinsip Good Amil Governance (GAG) telah diterapkan dengan kategori baik pada BAZNAS Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Walaupun demikian, dalam implementasi pada setiap instrumen dari Prinsip Good Amil Governance (GAG) tersebut masih terdapat kendala yang harus dihadapi secara kompleks oleh BAZNAS Daerah Istimewa Yogyakarta. | en_US |
