GERAKAN “BELA BELI” KULON PROGO BERBASIS PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MENUJU KEMANDIRIAN EKONOMI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Abstract
Kabupaten Kulon Progo merupakan kabupaten yang memiliki tingkat kemiskinan paling tinggi dibandingkan dengan wilayah lain di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2012. Salah satu usaha Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam mengentaskan kemiskinan adalah melalui Gerakan “Bela Beli” Kulon Progo yang dimulai pada tanggal 25 Maret 2013. Gerakan ini bertujuan untuk membangun kepercayaan publik tentang potensi Kulon Progo. Potensi yang penyusun teliti adalah UMKM ToMiRa, Batik Motif Geblek Renteng, serta Beras Daerah. Program ini mengajak masyarakat Kabupaten Kulon Progo untuk membeli produk – produk lokal yang diproduksi oleh masyarakat Kulon Progo dan sebagai upaya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Gerakan “Bela Beli” Kulon Progo yang berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat, kemandirian masyarakat Kulon Progo, dan menggunakan indikator dalam perspektif Ekonomi Islam. Metode yang digunakan oleh penyusun adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan wawacara ke Dinas UMKM Kulon Progo, Dinas Pertanian dan Pangan, dan masyarakat Kulon Progo yang terdiri dari 3 UMKM ToMiRa, 3 Pengrajin Batik Geblek Renteng, dan 1 Gabungan Kelompok Petani. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kebijakan Gerakan “Bela Beli” Kulon Progo yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah dapat mengembangkan potensi dan kemandirian ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat Kulon Progo, serta Gerakan “Bela Beli” Kulon Progo pada proses pemberdayaan ekonomi masyarakatnya sudah sesuai dengan tujuan dari ekonomi Islam, yaitu kemaslahatan umat.
Collections
- Islamic Economics [826]