Show simple item record

dc.contributor.authorErik Ismunandar, 93310204
dc.contributor.authorEdi Sapto Nugroho, 93310080
dc.date.accessioned2020-04-23T05:12:18Z
dc.date.available2020-04-23T05:12:18Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/19680
dc.description.abstractPada saat ini, kontraktor umumnya membuat harga penawaran berdasarkan analisa yang tidak seluruhnya berpedoman pada analisa BOW. Analisa yang digunakan adalah dengan mereduksi atau mengkonversi analisa BOW. Selain cara tersebut kontraktor juga biasa merencanakan anggaran biaya berdasarkan pengalaman, walaupun tidak terlepas dari perhitungan analisa BOW. Metode penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup studi literatur, wawancara dan observasi. Literatur yang digunakan adalah sumber-sumber yang digunakan sebagai pedoman atau acuan pembanding terhadap data-data proyek. Observasi yang dilakukan adalah pada pekerjaan galian tanah pondasi, galian tanah footplat, urugan pasir bawah pondasi, urugan tanah kembali, beton lantai kerja, footplat P, footplat PI, balok sloff, kolom KO dan kolom K, yang dilaksanakan pada proyek gedung aula Kuningan Jakarta. Wawancara adalah bagian dari metode pengumpulan data, sebagai pelengkap dari hasil pengamatan pada proyek yang ditinjau. Perbandingan biaya antara analisa borongan dan analisa langsung adalah berkisar antara 13 %- 68 % dari biaya analisa borongan sehingga keuntungan yang diperoleh pemborong cukup besar. Ada beberapa item pekerjaan pada analisa langsung yang lebih tinggi dari analisa borongan bahkan lebih tinggi dari analisa BOW yaitu untuk urugan pasir pada pekerjaan tanah dan untuk sloof pada pekerjaan beton, namun hal ini tidak berpengaruh pada keuntungan secara komulatif atau keseluruhan. Jika dikomulatifkan setiap item-item pekerjaan yang diteliti maka dapat dilihat selisih yang besar dari tiap kelompok pekerjaan. Total keuntungan yang di dapat pelaksana proyek untuk item-item yang ditinjau adalah Rp. 503.948.140,72 atau sebesar 29% dari analisa borongan. Penghematan yang dihasilkan cukup besar. Berdasarkan analisis BOW, harga borongan dan analisa langsung, dapat disimpulkan bahwa analisa BOW menghasilkan harga satuan pekerjaan yang cenderung lebih mahal dari harga borongan dan analisa langsung. Analisa langsung mempunyai nilai harga satuan pekerjaan yang paling rendah sehingga layak dijadikan pedoman perhitungan harga satuan pekerjaan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPerbandingan Analisaen_US
dc.subjectPembiayaan Pekerjaanen_US
dc.subjectBerdasarkan Analisa BOWen_US
dc.subjectHarga Boronganen_US
dc.subjectAnalisa Langsungen_US
dc.subjectStudi Kasusen_US
dc.subjectPekerjaan Galianen_US
dc.subjectPekerjaan Timbunanen_US
dc.subjectBeton Bertulangen_US
dc.subjectProyek Gedung Aula Kuningan Jakartaen_US
dc.titlePerbandingan Analisa Pembiayaan Pekerjaan Berdasarkan Analisa BOW, Harga Borongan dan Analisa Langsung (Studi Kasus Pekerjaan Galian, Timbunan dan Beton Bertulang pada Proyek Gedung Aula Kuningan Jakarta)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record