Padepokan Perguruan Silat Lembaga Beladiri "Sinar Putih" Yogyakarta: Privasi Ruang Latihan dan Sirkulasi Kegiatan
Abstract
Peningkatan jumlah anggota dan perkembangan jenis kegiatan di LBD Sinar Putih Yogyakarta dari awal berdiri hingga sekarang tentunya berdampak pada jenis dan susunan besaran ruang bagi daya tampung padepokan dalam perkembangannya di masa yang akan datang. Jenis kegiatan ini terdiri dari kegiatan utama (bela diri) dan penunjang (koperasi, pendidikan dan sosial). Kegiatan bela diri dibagi dalam dua kelompok, yaitu silat dan pernafasan dengan karakteristik kegiatan yang berbeda. Di satu sisi kegiatan silat bersifat public, di sisi lain kegiatan pernafasan bersifat privat dan membutuhkan ketenangan yang perlu diwadahi dalam privasi ruang latihan sesuai dengan tingkat pendalaman jurus. Antara kegiatan utama dan penunjang sendiri terdapat perbedaan sifat dan karakteristik kegiatannya. sehingga menimbulkan kondisi tidak teratur. Untuk itu perlu adanya sirkulasi yang mengikat ruang-ruang kegiatan itu yang bermakna filosofi sesuai hakekat bela diri.
Dalam proses analisis, dilakukan analisis terhadap peningkatan jumlah anggota, perkembangan jenis kegiatan, kebutuhan ruang dan kapasitas serta besaran ruang untuk mendapatkan daya tampung padepokan yang ideal. Privasi ruang latihan didapat melalui ungkapan makna filosofi ilmu silat dan pernafasan serta tuntutan suasana privasi ruang latihan yang dikaitkan dengan pendekatan teori privasi Holahan. Sedangkan penyelesaian sirkulasi kegiatan melalui pengungkapan makna filosofi bela diri dan sirkulasi kegiatan dengan pendekatan teori privasi Ching.
Pada akhirnya akan didapati konsep dasar perencanaan dan perancangan terhadap kebutuhan ruang dan besaran, privasi ruang latihan berupa konsep pola hubungan ruang serta filosofi dan sirkulasi kegiatan berupa konsep sirkulasi luar ke dalam site, konsep sirkulasi site ke dalam bangunan dan konsep sirkulasi dalam bangunan.
Collections
- Architecture [3648]