Show simple item record

dc.contributor.authorZaki, Muhammad
dc.date.accessioned2017-01-11T08:49:59Z
dc.date.available2017-01-11T08:49:59Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/1901
dc.description.abstractKota Yogyakarta sebagai kota pelajar tak lepas dari kehadiran pelajar maupun mahasiswa sebagai motor penggeraknya. Mahasiswa yang datang dari berbagai pelosok daerah di Nusantara dengan beragam latar belakang. Bahkan pelajar mancanegara, meskipun cenderung pada pertukaran belajar atau tugas belajar. Akan tetapi Kota Yogyakarta tetap menyandang predikat "Miniatur Indonesia" oleh karenanya, wadah tempat tinggal menentukan "wajah" kota, bagaimana kota gudeg ini dapat bertahan dengan budaya dan adat istiadatnya. Asrama Mahasiswa Putra Ketapang Kalimantan Barat di Yogyakarta, dimaksudkan sebagai wadah hunian bagi para mahasiswa putra Ketapang yang belajar di Yogya. Pentingnya fungsi hunian tersebut diwujudkan dengan penekanan pada identitas khas kedaerahan. Sehingga dalam pengambilan kaidah desain dilakukan dengan pendekatan preseden terhadap dua etnis besar dan dianggap asli, yaitu arsitektur tradisional Dayak dan Melayu. Kebutuhan terhadap bangunan asrama tersebut relatif vital dengan melihat kondisi kota Yogya yang semakin lama semakin padat. Affiliation Needs atau kebutuhan untuk berkumpul mendapatkan perannya sehingga wadah fungsi asrama tersebut bukan hanya berperan sebagai tempat tinggal saja, ia juga berperan sebagai tempat dimana para pelajar yang notabene 'anak rantau' tersebut seolah mendapatkan suasana daerah, kontrol sosial, informasi, serta regenerasi terhadap calon pelajar Ketapang (KalBar), yang hendak belajar di Yogyakarta. Komunitas kedaerahan yang dapat menciptakan kontrol fisik dan sosial, menghadirkan peran dan pesan bahwa mereka hadir dengan satu tujuan sama dan akan kembali ke daerah guna membangun daerahnya. Representasi asrama dengan langgam tradisional Dayak dan Melayu tersebut diharapkan menjadi integritas terhadap penghuninya dengan pencapaian terhadap perancangan yang sesuai dengan kebutuhan, memanifestasikan identitas daerah, serta mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan internal dan eksternalnya.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectAsrama Mahasiswa Putraen_US
dc.subjectKabupaten Ketapangen_US
dc.subjectKalimantan Baraten_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.subjectPreseden Arsitektur Tradisional Dayak dan Melayuen_US
dc.subjectKonsep Perancanganen_US
dc.titleAsrama Mahasiswa Putra Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat di Yogyakarta Preseden Arsitektur Tradisional Dayak dan Melayu sebagai Konsep Perancanganen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record