Show simple item record

dc.contributor.authorR. Triatmojo Bagus Prabowo, 99312122
dc.date.accessioned2020-03-13T04:26:49Z
dc.date.available2020-03-13T04:26:49Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18578
dc.description.abstractLikuiditas saham merupakan ukuran jumlah transaksi saham di Pasar Modal dalam periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi transaksi semakin tinggi likuiditas saham ini berarti saham tersebut semakin diminati oleh para investor dan hal tersebut akan mempengaruhi tingkat harga saham yang bersangkutan. Pada kenyataannya tidak semua saham mudah ditransaksikan atau dengan kata lain mengalami kesulitan likuiditas. Saham yang tidak likuid dapat dikenakan delisting atau dikeluarkan dari Bursa Efek. Pemecahan saham merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh para emiten untuk meningkatkan likuiditas saham mereka. Nilai nominal saham yang mengalami pemecahan akan menjadi lebih rendah yang diharapkan akan lebih terjangkau harganya atau diasumsikan pasar menjadi lebih "lebar dan diharapkan likuiditas saham akan meningkat. Pemecahan saham meskipun menjadikan harga saham lebih terjangkau tetapi diikuti oleh bertambahnya jumlah saham yang beredar sebesar faktor pemecahannya, ini berarti belum tentu pemecahan saham akan menghasilkan likuiditas yang lehih tinggi karena masa setelah pemecahan saham diikuti dengan peningkatan lembar saham yang beredar. Penelitian ini meneliti tentang Analisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efck Jakarta Periodc Tahun 2000 sampai dengan 2003. Dengan menggunakan uji beda dua rata-rata sehingga akan diketahui apakah pemecahan saham akan menaikkan atau tidak likuiditas saham. Tingkat signifikansi ditentukan sebesar 5% dengan jumlah sampel 30 perusahaan yang tersebar di beberapa sektor industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata harga saham, rata-rata volume perdagangan, rata-rata persentase spread dan rata-rata volatilitas harga saham sebagai ukuran analisis likuiditas harga saham menunjukkan perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Harga saham sig.t sebesar 0.00%. volume perdagangan sig.t sebesar 2.4%. persentase spread sig.t sebesar .10.5% dan volatililas harga saham sig.t sehcsar 33.7%. Ditinjau dari harga sahamnya setelah stock split mengalami peningkatan ditinjau dari volume perdagangan likuiditas sahamnya setelah stock split mengalami peningkatan sedangkan ditinjau dari persentase spread dan volatilitas harga saham (varians) likuiditasnya mengalami penurunan setelah stock split tetapi penurunan tersebut tidak signifikan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectAnalisis Likuiditas Sahamen_US
dc.subjectSebelum dan Sesudah Stock Spliten_US
dc.subjectBursa Efek Jakarta (Periode 2000 -2003)en_US
dc.titleAnalisis Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek Jakarta (Periode 2000 -2003)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record