dc.description.abstract | Meningkatnya cybercrime berarti meningkatnya pula kuantitas barang bukti digital yang
dihasilkan dalam aktivitas kejahatan tersebut. Pembangunan tempat penyimpanan barang
bukti digital (digital evidence storage) selain memperhatikan keamanan dan integritas data
digital, juga perlu memperhatikan kebutuhan akan hal kemudahan dalam penambahan
storage (skalabilitas) serta kebutuhan penyidik agar tidak terkendala masalah geografis
dalam melaksanakan tugasnya. Impelementasi yang ideal dari permasalahan tersebut adalah
pembangunan digital evidence storage berbasis network dengan penggunan software defined
storage untuk membangun sistem clustered storage. Salah satu software defined storage
yang memiliki skalabilitas yang sangat baik adalah Ceph. Ceph juga memiliki fitur selfhealed
dan self-managed yang membuat Ceph reliable dan high-available.
Dalam penelitian ini sistem digital evidence storage yang dibangun terdiri dari 8 node server
storage, 2 server Ceph monitor (MON) dan 1 Ceph client. Setiap node server storage
memiliki 2 buah OSD yang akan digabungkan dalam sebuah storage cluster. Setiap OSD
memiliki kapasitas 20Gb. Selanjutnya Ceph storage cluster akan ditautkan dari server Ceph
monitor ke Ceph client. Ceph client bertindak sebagai server yang akan diakses oleh
penyidik menggunakan jaringan terenkripsi yaitu melalui jaringan kabel dan jaringan
nirkabel (wireless maupun GSM). Pengujian dilakukan untuk menguji sistem dari kriteria
skalabilitas, keamanan, integritas data serta availabilitas. Kriteria skalabilitas diuji dengan
penambahan 2 node ke dalam sistem berjalan, hasilnya proses penambahan berlangsung
aman tanpa gangguan. Kriteria keamanan diuji dengan metode sniffing (penyadapan) pada
setiap paket yang melewati jaringan, hasilnya koneksi VPN dan penggunaan protokol https
dalam penelitian ini membuat transmisi data terenkripsi. Dengan kata lain, kriteria keamanan
data dalam sistem telah terpenuhi. Kriteria integritas data diuji dengan sinkronisasi file
menggunakan jaringan GSM dalam beberapa kualitas koneksi dengan parameter ping time,
jitter, besaran bandwidth, serta packet loss kemudian membandingkan hasil hashing MD5
file sumber dan file yang ter-upload di sistem. Dari pengujian tersebut, transfer file dengan
bandwidth yang kecil atau kualitas jaringan yang kurang baik tidak mempengaruhi integrity
file. Pengujian kriteria availabilitas dilakukan dengan membuat 4 node terputus saat
dilakukan sinkronisasi file.
Dari hasil uji coba sistem digital evidence storage yang dibangun menggunakan Ceph telah
memenuhi kriteria skalabilitas, availabilitas, keamanan serta integritas data, sehingga bukti
digital yang disimpan dalam digital evidence storage yang dibangun dapat diajukan sebagai
bukti di pengadilan. | en_US |