Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Mukhamad Andri Setiawan, ST., M.Sc
dc.contributor.authorMohammad Faruq Afif, 14917149
dc.date.accessioned2020-02-20T01:39:04Z
dc.date.available2020-02-20T01:39:04Z
dc.date.issued2019-10-16
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18258
dc.description.abstractMeningkatnya cybercrime berarti meningkatnya pula kuantitas barang bukti digital yang dihasilkan dalam aktivitas kejahatan tersebut. Pembangunan tempat penyimpanan barang bukti digital (digital evidence storage) selain memperhatikan keamanan dan integritas data digital, juga perlu memperhatikan kebutuhan akan hal kemudahan dalam penambahan storage (skalabilitas) serta kebutuhan penyidik agar tidak terkendala masalah geografis dalam melaksanakan tugasnya. Impelementasi yang ideal dari permasalahan tersebut adalah pembangunan digital evidence storage berbasis network dengan penggunan software defined storage untuk membangun sistem clustered storage. Salah satu software defined storage yang memiliki skalabilitas yang sangat baik adalah Ceph. Ceph juga memiliki fitur selfhealed dan self-managed yang membuat Ceph reliable dan high-available. Dalam penelitian ini sistem digital evidence storage yang dibangun terdiri dari 8 node server storage, 2 server Ceph monitor (MON) dan 1 Ceph client. Setiap node server storage memiliki 2 buah OSD yang akan digabungkan dalam sebuah storage cluster. Setiap OSD memiliki kapasitas 20Gb. Selanjutnya Ceph storage cluster akan ditautkan dari server Ceph monitor ke Ceph client. Ceph client bertindak sebagai server yang akan diakses oleh penyidik menggunakan jaringan terenkripsi yaitu melalui jaringan kabel dan jaringan nirkabel (wireless maupun GSM). Pengujian dilakukan untuk menguji sistem dari kriteria skalabilitas, keamanan, integritas data serta availabilitas. Kriteria skalabilitas diuji dengan penambahan 2 node ke dalam sistem berjalan, hasilnya proses penambahan berlangsung aman tanpa gangguan. Kriteria keamanan diuji dengan metode sniffing (penyadapan) pada setiap paket yang melewati jaringan, hasilnya koneksi VPN dan penggunaan protokol https dalam penelitian ini membuat transmisi data terenkripsi. Dengan kata lain, kriteria keamanan data dalam sistem telah terpenuhi. Kriteria integritas data diuji dengan sinkronisasi file menggunakan jaringan GSM dalam beberapa kualitas koneksi dengan parameter ping time, jitter, besaran bandwidth, serta packet loss kemudian membandingkan hasil hashing MD5 file sumber dan file yang ter-upload di sistem. Dari pengujian tersebut, transfer file dengan bandwidth yang kecil atau kualitas jaringan yang kurang baik tidak mempengaruhi integrity file. Pengujian kriteria availabilitas dilakukan dengan membuat 4 node terputus saat dilakukan sinkronisasi file. Dari hasil uji coba sistem digital evidence storage yang dibangun menggunakan Ceph telah memenuhi kriteria skalabilitas, availabilitas, keamanan serta integritas data, sehingga bukti digital yang disimpan dalam digital evidence storage yang dibangun dapat diajukan sebagai bukti di pengadilan.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectdigital evidenceen_US
dc.subjectevidence storageen_US
dc.subjectclustered storageen_US
dc.subjectsoftware defined storageen_US
dc.subjectcephen_US
dc.titleMetode Clustering Storage untuk Penyimpanan Bukti Digital Menggunakan Software Defined Storageen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record