Arena Pertunjukan Musik di Yogyakarta: Karakter Musik sebagai Pembeda Tata Akustik dan Setting Penonton
Abstract
Kegiatan pertunjukan musik di Yogyakarta mengalami peningkatan dari tahun
ke tahun. Baik pertunjukan musik moderen maupun non moderen (tradisional
atau klasik). Hal tersebut disebabkan Yogyakarta merupakan kota budaya dan
kota pelajar dimana masyarakatnya haus akan hiburan. Pertunjukan musik
merupakan salah satu hiburan yang mudah diterima oleh berbagai kalangan
karena seni musik mempunyai bahasa yang universal. Di Yogyakarta masih
sedikit sekali tempat-tempat yang dikhususkan untuk menggelar acara
pertunjukan seni musik, baik itu pertunjukan musik indoor atau pertunjukan
musik outdoor. Kebanyakan acara tersebut diadakan di gedung serba guna atau
di stadion-stadion yang masih kurang memadai dari segi kenyamanan
akustiknya.
Arena pertunjukan musik di Yogyakarta ini mempunyai penekanan karakter
musik sebagai pembeda tata akustik dan setting penonton. Arena pertunjukan
akan dibedakan berdasar karakter musik, yaitu musik moderen dan musik klasik.
Akan ada tiga bagian utama pada site dalam arena pertunjukan ini.
Bagian pertama merupakan ruang pertunjukan indoor untuk pertunjukan musik
klasik.
Bagian kedua merupakan ruang interaksi, dimana ada ruang pertunjukan musik
moderen dengan skala kecil dan ruang interaksi berupa kafetaria dan
merchandise shop.
Bagian ketiga merupakan ruang pertunjukan musik moderen dengan skala besar.
Pembagian ruang pertunjukan didasarkan atas analisis dari karakter musik, yaitu
ditinjau dari jenis musik, karakter sumber bunyi, dan perilaku audience.
Sehingga akan didapat pemecahan masalah bagaimana penanganan akustik dan
setting penonton dari masing-masing ruang pertunjukan.
Dari pendekatan-pendekatan tersebut akan didapatkan suatu ruang arena
sebagai wadah pertunjukan musik dan ruang interaksi, dengan penanganan
akustik dan setting penonton berdasar karakter musik yang berbeda, dalam
ruang pertunjukan indoor dan outdoor.
Collections
- Architecture [3718]