PERANCANGAN GEDUNG PAMERAN DI KOTA MALANG DENGAN PENDEKATAN FLEKSIBILITAS DAN ARSITEKTUR EKOLOGIS DESIGNING EXHIBITION CENTERS IN MALANG CITY WITH FLEXIBILITY AND ECOLOGICAL ARCHITECTURE
Abstract
Gedung Pameraan di Kota Malang terletak pada area komersil Kota Malang
yaitu Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang didesain pada
site dengan ukuran 1,2 hektar yang memiliki kondisi site berkontur pada bantaran
sungai Brantas. Sebelumnya area ini merupakan lahan padat penduduk yang telah
diselesaikan permasalahan melalui desain pada Studio Perancangan 7.
Rancangan bangunan ini ditunjukan untuk menjawab permasalahan khusus
dari isu yang didapatkan yaitu: (1) Bagaimana mengatur tata ruang dalam exhibition
center yang memenuhi aspek expansibilitas, konvertibilitas dan versalitilitas supaya
fleksibel?, (2) Bagaimana mengatur tata masa bangunan yang sesuai terhadap arah
matahari, angin dan aliran air hujan?, (3) Bagaimana cara pemanfaatan selubung
bangunan dapat digunakan sebagai penghemat energi dengan memanfaatkan
pencahayaan dan penghawaan alami?, (4) Bagaimana sistem energy provider dapat
berfungsi dalam mengakomodasi penggunaan sistem listrik pada bangunan?, (5)
Bagaimana sistem pengolahan kembali air hujan dalam mewadahi sistem air bersih
bangunan?
Perancangan yang dilakukan mendapatkan hasil bangunan dengan luas site
perancangan adalah 12000 m2 dengan peraturan daerah mengenai koefisien dasar
bangunan 70-80 % yang didapatkan luas koefisien dasar bangunan sebesar 6000 m2
atau sekitar 50 %. Perancangan bangunan ini di utamakan dalam konsep
fleksibilitas untuk efisiensi penggunaan ruang yaitu ekspansibilitas, konvertibilitas
dan versalitilitas dengan penerapan panggung angkat, lantai hidrolik, dinding
temporer dan plafon geser. Bangunan ini juga memiliki konsep pencahayaan dan
penghawaan alami sehingga massa bangunan menghadap arah matahari Azimuth
311,76o, Azimuth 242,62o, Azzimuth 62,5o dan angin dari arah selatan. Selain itu
juga mengambil konsep desain penghematan energi yaitu dengan penggunaan panel
surya yang dapat menghemat penggunaan listrik pusat juga pemanfaatan air hujan
untuk penggunaan flush toilet, urinoir dan keran taman. Keberhasilan dari desain
ini dapat ditentukan berdasarkan parameter fleksibilitas ruang dapat memiliki
efisiensi 50% penggunaan ruang, pemasangan panel surya dapat menghemat 100%
penggunaan lampu, pencahayaan alami dengan 30% luas lantai yang digunakan
untuk bekerja mendapatkan intensitas cahaya alami minimal sebesar 300 lux, dan
bak penampungan air hujan dengan minimal 50% dari jumlah air hujan yang
tertampung pada atap.